Komisi C DPRD Medan Tuding Hiburan Karaoke Terima Pelajar Masuk
https://anakbangsapost.blogspot.com/2015/05/komisi-c-dprd-medan-tuding-hiburan.html
Medan(ABP)
Anggota Komisi C DPRD Medan menuding pihak Karaoke NAV banyak menerima pelajar yang berpakaian sekolah masuk ke tempatnya. Mendengar tudingan tersebut Rafli SPV Karaoke NAV membantah tudingan tersebut.
"Saya berani jamin, sampai saat ini kita gak boleh seragam sekolah masuk. Kita selalu larang itu," kata Rafli, Selasa (19/5), dalam rapat bersama Komisi C DPRD Medan dan Kadis Pariwisata Kota Medan Busral Manan.
Mendengar bantahan itu, para anggota Komisi C DPRD Medan langsung tak terima.
"Saya setiap hari lewat situ. Ngapain saya mengarang. Saya melihat langsung itu, anak-anak masih pake seragam sekolah masuk. Bapak gak usah membantah," kata Godfried Effendi Lubis, Wakil Ketua Komisi C.
"Yang bilang gak ada anak sekolah masuk siapa. Kami jelas-jelas sidak kok kemarin kesana," timpal Rajudin Sagala, anggota Komisi C.
Sementara itu, pihak Karaoke NAV juga menjamin di tempatnya tak ada peredaran narkoba dan prostitusi.
"Untuk standar kita jenis karaoke keluarga. Jadi untuk perdagangan wanita atau narkoba itu sangat jauh. Karena biasanya hanya keluarga dengan anaknya.
Kita setiap ruangan kita cek. Setiap tamu yang masuk kita bisa pantau dari luar. Seperti apa di dalam, apa tingkah laku di dalam, kita tahu. Kalau kedapatan kita lihat gak bagus, kita langsung action. Kita langsung lapor kepolisian," katanya.
Sementara itu pada saat rapat, Kadis Pariwisata Kota Medan Busral Manan terlihat marah kepada pihak pengusaha karaoke di Medan.
Ia marah lantaran yang hadir bukan pemilik usaha, melainkan hanya utusannya. "Sebenarnya udah berapa kali kita ingatkan. Ini pun yang hadir ini gak ada yang kenal kami. Kita sudah capek kita," katanya, sambil mengajungkan jari ke arah para utusan karaoke yang hadir.
Saking marahnya, Busral bahkan sepakat untuk lang
sung menutup seluruh tempat-tempat karaoke karena kerap membiarkan pesta narkoba dan bisnis prostitusi berlangsung.
"Sudah kita edarkan ini supaya semua ini ditutup aja. Gak ada gunanya lagi ini dipanggil-panggil. Kalau apa ini tutup aja ini semua langsung," katanya, dengan nada meninggi.
"Waktu kami datang ke sana pimpinan mereka gak ada. Setiap malam minggu kita ngawasi. Tapi mungkin bocor, jadi mereka selalu gak ada di tempat. Saya pun kemarin malu waktu audiensi sama Pak Wali ini," katanya.(lin)
Posting Komentar