Liput Perdamaian Warga, Wartawan "Disandera"
https://anakbangsapost.blogspot.com/2017/06/liput-perdamaian-warga-wartawan.html
BATUBARA - Upaya damai warga Desa Simodong yang berlangsung di Kantor Balai Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sabtu (3/6/2017) berujung pada penyekapan 2 wartawan yang melakukan tugas jurnalis sesuai dengan UU Pers nomor 40 tahun 1999.
Kedua wartawan lepas dari penyekapan warga Simodong setelah tim pengaman dari Polsek Indrapura datang menjemput keduanya.
Beberapa massa yang menyekap wartawan |
Berawal dari 3 orang wartawan yang melintas di Desa Simodong dan berjumpa dengan Kepala Desa Simodong, Nelson Oppusunggu, yang menjelaskan bahwa akan dilaksanakan perdamaian antara warganya bernama Bernika Simanjuntak dengan Mak Tomy agar tidak mengulangi lagi kata-kata sumbang. Kepala Desa mengijinkan wartawan untuk meliput upaya perdamaian siang itu di balai desa.
Semula acara berlangsung baik, Nelsong Oppusunggu dan Babin Kamtibmas Suyetno memberikan wejangan kepada warga agar tidak saling mengejek dan mengeluarkan kata-kata sumbang yang mengakibatkan kericuhan. Namun tiba-tiba salah seorang warga, Medis Boru Tampubolon memukul meja menghardik Suyetno yang tidak senang disebut pernah diusir warga.
Salah seorang wartawan mengarahkan kamera pada Medis Tampubolon dan orang-orang yang dekat dengannya. Seketika Medis Tampubolon mengamuk histeris pada wartawati Asmidati Tobing dan orang-orang disekitarnya turut serta. Bahkan ada yang mengangkat kursi hendak melemparkannya kepada Asmidati.
Wartawan pun dipaksa menghapus gambar yang dipenuhi wartawan tersebut dan meminta maaf. Namun warga tetap tidak puas, meminta meminta memori card yang ada di kamera. Warga meminta kartu identitas wartawan dan hal itu dipenuhi oleh wartawan. Namun ketika wartawan hendak beranjak keluar dari Desa Simodong, warga tidak mengijinkannya. Warga menahan, dan berteriak, “Jangan kasih keluar kampung ini. Jangan kasih pulang. “ teriak warga.
Tiba-tiba salah seorang warga menunjuk salah seorang wartawan Donald Hutasoit dari Polmas Poldasu menuduh bahwa beberapa bulan yang lalu pernah mendorong bapaknya. “Kau yang mendorong bapakku, sudah habis 40 juta uangku mengobatkan bapakku,” ujar salah seorang warga yang bernama Minju Tampubolon.
Teriakan massa menjadi ricuh sehingga terjadi dorong mendorong, yang mendesak Donald Hutasoit supaya mendatangi rumah Minju Tampubolon mengakui bahwa ia sudah mendorong bapak Minju Tampubolon. Desakan massa tak terbendung, sehingga Babinsa Kamtibmas Suyetno menarik kedua wartawan itu untuk berlindung dari amukan massa. Warga tetap mengepung wartawan sehingga tidak bisa pulang, sampai akhirnya belasan aparat kepolisian dari Polsek Indrapura datang menjemput wartawan dari penyekapan massa.
Informasi yang diperoleh wartawan, dalang penyekapan wartawan adalah warga yang bersiteru dengan Bernika Simanjuntak . Di antaranya nama-nama yang diperoleh wartawan adalah, Irtap Tampubolon (44), mengamuk kepada Donal Hutasoit, Medis Boru Tampubolon (50), mengamuk memukul meja yang berteriak supaya wartawan agar menyerahkan memori card dan menghapus foto. M. boru Simanjuntak mengamuk mengangkat kursi hendak melemparkan kepada wartawan yang mengambil foto berteriak, “pamate “ yang artinya matikan.
Walpirin Tampubolon (62) yang memaksa wartawan meminta kamera dan kartu wartawan. Agus Siburian (22), mengacungkan tangan dan mendorong Donald Hutasoit, Sahat Simanjuntak (56), mengarahkan supaya massa membuat kericuhan, Erni Boru Butar-butar (40), mengusir wartawan, Riana boru Aruan (60) berteriak memanggil massa, meneriakkan supaya Bernika Boru Simanjuntak harus diusir dari kampung Simodong karena ia menuding Bernika biang kerecokan. Seri Boru Tampubolon memaksa hapus foto. Agus Siburian (22) mencoba meninju Donal Hutasoit dan mendorong-dorong . Heru Opusunggu (32), mengamuk kepada Donald “Aku saksinya kau mendorong,” bersama Jodianto Simanjuntak (35) turut membuat kericuhan.
Menurut Bernika bahwa orang-orang yang disebut di atas yang melakukan intimidasi terhadap dirinya, mengancam bunuh, mengancam membakar rumah, mengusir Bernika Boru Simanjuntak dan ibundanya T Boru Rajagukguk alias opung Breski .
Kedua wartawan yang mengalami penyekapan menjelaskan kronologi penyekapan tersebut di hadapan penyidik pembantu Ponidi di Polsek Indrapura. Ponidi mengambil keterangan dan mengambil foto ketiga wartawan mengalami penyekapan. Akibat penyekapan itu, Asmidati Tobing dan Donald Hutasoit merasa trauma dan berharap agar Polres Batubara memeriksa massa yang mendalangi penyekapan tersebut. (bortob)
Posting Komentar