anakbangsapost

PLN Tidak Beretika Saat Lakukan Pemutusan Listrik

Nezar: Pemutusan Tidak Bisa Waktu Libur

Medan(ABP)
Anggota DPRD Sumut, H.Nezar Djoeli, ST mengingatkan pihak manajemen PT.PLN Sumut untuk tidak gegabah dalam melakukan pemutusan listrik pelanggan dengan mengabaikan etika dan moral sebagai produsen.
H.Nezar Djoeli, ST
"Selain itu, PT.PLN juga diminta untuk tidak melakukan pemutusan meteran listrik pada saat hari libur, misalnya pada hari Sabtu dan Minggu. Karena pada waktu libur, terkadang pihak pelanggan sedang keluar dalam urusan keluarga dan lainnya," kata H.Nezar Djoeli, ST saat dimintakan komentarnya sekaitan pihak PT.PLN di beberapa rayon kota Medan melakukan pemutusan meteran listrik tanpa beretika.
Nezar yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut mengakui banyaknya keluhan pelanggan yang disampaikan kepadanya baik di gedung dewan maupun di kediamannya, di kawasan Kelurahan Teladan Barat.
"Ironisnya, petugas PLN yang melakukan pemutusan meteran tidak mau menunjukkan identitas dirinya, dan langsung memutuskan MCB di meteran listrik tersebut. Saya sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi," tandas Nezar yang juga Ketua KKI Sumut.
Menurut dia, perkara manajemen PT.PLN mengejar target hutang pelanggan sebesar Rp.300 miliar lebih itu hak mereka. Namun janganlah sampai panik, sehingga para petugas PLN yang melaksanakan pemutusan meteran listrik melupakan apa yang namanya etika dan sopan santun kepada masyarakat pelanggan di kota Medan.
"PLN di negara ini sudah puluhan tahun mengoperasikan perusahaan tersebut, kenapa SDM dan tata kramanya bisa jeblok. Kenapa bisa begitu," tanya Nezar.

Humas PT.PLN Kota Medan, Kaban saat dikonfirmasi masalah tersebut membenarkan adanya petugas PLN diberbagai rayon kota Medan yang melakukan pemutusan listrik. "Mereka memang ditugaskan untuk melakukan pemutusan meteran sebagai langkah peringatan. Karena jika tidak begitu, pelanggan cuek saja selama ini," kata Kaban.
Namun saat ditanyakan kenapa petugas PT.PLN tidak mau menunjukkan identitas dirinya dan tidak beretika sama sekali, Kaban menyebutkan, mereka pasti dilengkapi dengan surat perintah tugas.
Kaban juga tidak berkutik saat dikatakan bahwa petugas pemutus meteran listrik PLN Kota Medan itu tidak memiliki etika dan sopan santun dalam melaksanakan tugasnya dilapangan.
Seperti diketahui, sejumlah petugas PT.PLN Rayon Medan Baru, Minggu (28/6), melakukan pencabutan MCB pada meteran listrik di rumah kediaman Pemimpin Redaksi Surat Kabar Gebrak, H.A.Ronny Simon tanpa beretika.
Waktu itu, mereka langsung memutus meteran listrik yang ada di depan rumah H.A.Ronny Simon tanpa lebih dulu permisi dengan tuan rumah, yang saat itu sedang berada di dalam rumah.
Saat itu hati Ronny Simon merasa tidak enak, apalagi tiba-tiba lampu mati. Lalu ia punkeluar rumah dan mendapatkan MCB meteran listrik rumahnya sudah dicabut petugas. Dengan spontan ia mempertanyakan kenapa hal itu dilakukan tanpa lebih dulu permisi atau bertemu dengan pemilik rumah.
"Petugasnya hanya memberi surat pemutusan MCB yang ditandatangani Kepala PLN Rayon Medan Baru dan menyuruh bayar ke PLN Medan Baru, Jalan Batu Gingging Medan," kata Ronny Simon yang saat itu sempat marah-marah kepada sejumlah petugas. Namun petugas hanya diam dan berlalu. "Yah, mereka bisa saja disebut sebagai begal. Sekali lagi dibuat seperti itu, mereka akan saya teriaki rampok atau maling, biar dihajar massa," pungkasnya. (dey).

Related

Medan 8638229675392288530

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Edisi Cetak

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
item