Takut Dibacok Dengan Kelewang Misdar Minta Perlindungan ke Polisi
https://anakbangsapost.blogspot.com/2014/08/takut-dibacok-dengan-kelewang-misdar.html
Medan(ABP)
Dengan raut wajah ketakutan dan pakain yang masih mengenakan singlet serta sarung sebagai pengganti celananya, Misdar (44) mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, meminta perlindungan polisi dari kejaran Sardu (35) yang dikenal pereman dikampungnya, Kamis (14/8) sekira pukul 15.00 wib.
ilustrasi |
Usai bertemu polisi, Misdar yang datang bersama keponakannya Tumiani (41), mengaku jika dirinya akan dibacok oleh Sardu (33) dengan kelewang panjang dan sabit yang terbuat dari ekor ikan pare. Korban yang ketakutan, langsung berlari menyelamatkan diri dari kampungnya di Simpang Lambok, Dusun 7, Bagan Percut.
Menurut pengakuannya saat membuat laporan di kantor polisi menyebutkan, peristiwa yang hampir menghilang nyawa duda ini berawal, ketika dirinya diminta memanggilkan kepala Dusun (Kadus) oleh mertua tersangka yang bernama Paiman (56), untuk meluruskan masalah pencurian dua tandan sawit milik kakaknya Tukinem (49) yang dilakukan Pito (30).
Lantaran kesemuanya masih ada hubungan family dan juga sekampung, korban pun diminta agar memanggil sang Kadus. Nah, sebelum memanggil sang Kadus, korban menanyakannya kepada Sardu.
"Masalahnya tadi, saya disuruh mertua Sardu namanya Paiman, untuk memanggil Kepala Dusun karena mereka ada ribut masalah sawit dua tandan.
Jadi saya gak langsung jumpai Kadus. Saya tanyak ke Sardu. Kubilang 'apa betul mau dipanggil Kepala Dusun? Terus dia marah-marah dan kami pulang. Rupanya, dia datang lagi jumpai abang saya, Sabran (52).
Lantaran tak menemukan Sabran yang sewaktu itu memergoki Pito mencuri dua tandan sawit milik kakaknya.
Membuat Sardu mengarahkan sasaran kemarahannya kepada korban. Korban yang merasa tak tau menahu masalahnya, terkejut ketika Sardu datang dengan menenteng kelewang panjang dan sabit yang terbuat dari ekor ikan pare.
"Habis itu dia (Sardu) datang bawa kelewang panjang dan sabit. Mau dibacoknya aku. Untung warga ramai menahannya. Sewaktu si Sardu ngamuk, sempat mau maen juga kami. Ku bilang sama dia, 'kau buang kelewang kau dan senjatamu baru kita main.
Aku dah nekat aja bang, soalnya dah ngeri kali kulihat dia. Itu pun dipisah warga," ungkap korban.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Korban yang tak memegang senjata, menyelamatkan diri sampai masuk-masuk ke rumah warga.
Dari beberapa rumah warga yang dimasuki korban sewaktu menghindari pelaku, kepala korban nyaris terbelah oleh kelewang Sardu.
"Eehhh,, rupanya diambilnya lagi senjatanya dan ngejar aku, ya lari lah aku ke rumah-rumah orang.
Sempat dia dekat ngejar aku, dan dibacoknya ke arah kepala ku. Untung ku tahan pakai tampah besar, dan pintu belakang rumah warga terbuka sehingga aku bisa langsung lari,
kalau gak udah mati kepala ku terbelah," terang Misdar, duda yang bekerja memberi makan ternak kambing ini. Selain itu, Tumiani sang keponakan korban menambahkan, aksi kemarahan Sardu, lantaran merasa dirinya terlibat atas pencurian sawit tersebut.
"Sawit itu kan yang jaga Sabran, jadi sewaktu Pinto kepergok mencuri, parang yang digunakan mengambil sawit itu milik si Sardu. Jadi, si sardu merasa tertuduh. Ditambah lagi si Pinto gak ngaku siapa yang menyuruhnya.
Paman saya Misdar itu gak tau apa-apa sebenarnya," jelas Tumiani yang terlihat kasihan melihat pamannya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SH SIK saat dikonfirmasi membenarkan atas laporan korban. "Korban sudah membuat laporannya.
Saat ini, korban kita sarankan menjumpai pemuka adat setempat dan perangkat Desa untuk meluruskan serta menghindari tindakan perkelahian," ucapnya.(wahyu)
Posting Komentar