Pelayanan Bis Simpati Star Mengecewakan

MEDAN - Ketepatan waktu adalah hal yang sangat penting dalam transportasi umum. Karena menunjukkan kredibilitas perusahaan angkutan tersebut dalam menjaga kepercayaan konsumennya. Namun hal ini ternyata tidak diindahkan perusahaan otobis terkemuka Simpati Star. Perusahaan yang melayani rute Medan-Aceh ini ternyata mengecewakan.

Setidaknya pengalaman ini yang dialami Juli, penumpang bus Simpati Star Double Deker yang berangkat dari Medan menuju Banda Aceh. Selama 2 jam ia bersama puluhan penumpang lainnya ditelantarkan di sebuah rumah makan di Lhokseumawe.

"Kami naik bis Simpati Star Doubel Deker distasiunnya di Jalan Pondok Kelapa, Rabu (21/12/2016). Di tiket keberangkatan tertulis pukul 20:30 WIB. Tapi keberangkatanya ditunda menjadi pukul 21:30 WIB. Kalau mengenai keberangkatanya ditunda, tidak saya permasalahkan. Yang saya permasalahkan tiba di rumah makan di Lhoksemawe, supirnya tidur sampai 2 jam,” aku Juli, Kamis (12/1).

Padahal menurut Juli ia harus tiba di Banda Aceh pukul 09.00 WIB sesuai jadwal. Apalagi ia sudah merental mobil yang menunggunya di stasiun Simpati Star Banda Aceh pada pukul 09.00 WIB.

“Tapi karena teledornya supir bis Simpati Star, saya jadi rugi kedua-duanya. Rugi di bis Simpati Star dan rugi dengan mobil yang sudah saya rental di Banda Aceh," kata Juli kembali.

Juli menambahkan yang membuat mereka kesal, si supir sudah dibangunkan seorang penumpang, namun sang supir mengaku masih menunggu perintah dari kantor Medan baru bisa berangkat. Para penumpangpun kesal.

“Saya mau buru-buru mengerjai urusan pekerjaan saya di Banda Aceh. Saya minta kembalikan uang saya agar saya bisa naik bis lain. Tapi si supirnya mengatakan ini bukan kesalahan saya. Kalau mau komplain telefon saja ke pool Simpati Star Doubel Deker di Medan, ujar Juli.

“Saya ini makan gaji bu,"kata si supir.

Juli kemudian mencari nomor pool Simpati Star Medan dari internet dan ketika dihubungi justru ia memarahi supir. Pertengkaran pun terjadi antara supir dengan petugas di pool melalui telepon.

Juli kemudian diarahkan untuk menelpon manager Simpati Star yang memintanya agar bersabar. Ia pun menurutinya karena menyangka akan ada bis pengganti. Ternyata tidak ada semua itu. “Begitu saya telefon kembali menegernya, ia justru menyalahkan loket Simpati Star di Banda Aceh,”tandasnya.

Sebagai meneger harusnya ia bertanggungjawab pada penumpangnya. Tapi mereka malah saling menyalahkan masing - masing terminal.

Juli sangat menyayangkan pelayanan yang diberikan Simpati Star. Padahal ia menumpang bus ini karena memiliki armada yang bagus bahkan canggih dan terbaru, namun sayangnya tidak disertai dengan pelayanan yang baik pada penumpang.

Bahkan perusahaan ini tidak memiliki nomor pengaduan pelanggan. Seharusnya sesuai peraturan perusahaan jasa public memiliki nomor pengaduan pelanggan yang dicantumkan di tiket dan poolnya. Ironis perusahaan besar dan ternama yang memiliki armada termewah di Indonesia namun tidak siap dalam melayani konsumen.

Sementara penanggungjawab Simpati Star, Fais saat dikonfirmasi www.anakbangsapost.com, melalui seluler membantah busnya mentelantarkan penumpang. “Kalau ada bis Simpati Star Doubel Deker mentelantarkan penumpangnya tolong sebutkan nomor plat kendaraannya berapa biar kita tindak supirnya. Soalnya kita tidak ingin penumpang kita kecewa,”ujarnya.

Ia bahkan minta jangan mengada-ada karena selama ini mereka tidak pernah mengecewakan penumpang. “Tolong jangan mengada- ngada kamu. Kita berbicara sesuai dengan data. Saya pun orang media. Jadi jangan memperkeruh suasana kamu. Kalau memang benar ada penumpang yang kecewa dengan pelayanan kami suruh datang kekantor kami," pungkasnya. (Af)