Ladang Ganja Di Madina Siapa Punya Pemberantasannya Diminta Jangan Seremonial
https://anakbangsapost.blogspot.com/2016/03/ladang-ganja-di-madina-siapa-punya.html
Medan(ABP)
Masyarakat Sumut sebenarnya banyak mempertanyakan kenapa di kabupaten Mandailing Natal (Madina) terdapat ladang ganja yang sesekali berhasil dibongkar aparat kepolisian beberapa waktu lalu. Siapa sebenarnya yang memiliki ladang ganja, hingga kini tak dapat ditebak. Namun harapan ke depan tentu semua elemen baik TNI, Kepolisian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, pemuda dan lainnya bersatu dan bersinergi untuk memberantas bahaya narkoba yang disebut-sebut sebagai musuh bersama bangsa. Karena saat ini tidak sedikit anak bangsa dan generasi muda menjadi korban akibat peredaran barang haram 'Narkoba' ini.
Burhanuddin
Siregar
|
Hal itu dikatakan Anggota Komisi A DPRD Sumut, H.Burhanuddin Siregar dan anggota Komisi E DPRD SUmut, H.Ahmadan, SAg yang dijumpai secara terpisah di gedung DPRD Sumut, Rabu (2/3).
Dua wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut VII meliputi Tapanuli Selatan (Tapsel), Padang Lawas Utara (Paluta), Padang Lawas (Palas), Mandailing Natal (Madina) dan Kota Padangsidempuan tampak respon dengan dilema adanya 'ladang ganja' di Madina.
Menurut Burhanuddin, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ahmadan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merasa prihatin dengan temuan ladang ganja beberapa waktu silam di daerah pegunungan di kabupaten Madina.
Burhanuddin mengakui, bahwa hampir separuh lebih gunung di Madina sudah ditanami ladang ganja. Ini bisa saja terjadi karena letak lokasi hutan gunung itu masih terisolir dan sulit dijangkau masyarakat. Untuk itu Pemerintah pusat maupun Pemprovsu dan Pemkab Madina harus mengurai daerah terisolir itu dengan jalan membuka akses sekaligus pelebaran jalan sehingga jalan itu jadi terang benderang.
Ahmadan,
SAg
|
"Jika akses jalan dibuka, itu rasanya tidak mungkin karena membuka jalan baru itu memerlukan dana besar. Sedangkan kita saat ini tidak memiliki anggaran," kata Ahmadan.
Baik Ahmadan maupun Burhanuddin sama mengharapkan pihak Pangdam I/BB dan Kapolda beserta jajarannya dan masyarakat Sumut dapat melakukan pengawasan yang ektra ketat dan berupaya menekan tumbuhnya ladang ganja yang baru di kabupaten Madina.
Saat ditanyakan apakah Burhanuddin tidak takut kehilangan suara jika mencuatkan ladang ganja tersebut di media massa, ia menyatakan sama tidak takut. Karena ini menyangkut masa depan bangsa.
"Jadi hukumnya wajib bagi orang Islam untuk menghempang lajunya 'narkoba' di Madina," kata Burhanuddin.
Ia juga mengakui, dalam setiap reses DPRD Sumut tetap mengharapkan pihak keamanan di Sumut dapat ladang ganja di Madina. Bahkan disinyalir, pohon ganja sengaja ditanam di kabupaten ini dan menjadi santapan rutin bagi remaja disana. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, ada semacam konspirasi dan mafia ganja di kabupaten tersebut.
Namun Ahmadan menolak sinyalemen itu. "Tak ada itu, karena masyarakat akan kesulitan dengan medan ladang ganja di hutan dan pegunungan itu. Yah, kita sangat mengharapkan agar pihak keamanan di
Sumut dapat bertindak pro aktif. Sementara masyarakat jika mengetahui adanya ladang ganja, harus melaporkan secepatnya kepada aparat keamanan," pungkas Ahmadan. (dey)
Posting Komentar