anakbangsapost

DPC F.SPTI Medan Protes Aksi Premanisme Personil Polresta Belawan

Medan, (ABP)
Puluhan ribu pekerja sektor informal bidang transport dan bongkar muat Kota Medan, yang berhimpun dalam Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F.SPTI-K.SPSI) tengah resah dan berduka. 
Akibat aksi bagaikan premanisme, aparat Polresta Belawan saat menangkap Ketua PUK. F. SPTI-K. SPSI Kelurahan Sicanang, Samiono dan 12 orang anggotanya, dalam aksi pemberantasan preman, Minggu dan Senin, (18-19/10).
Pasalnya pada kegiatan itu, turut dirusak lambang dan atribut seperti plang dan bendera. Bahkan sampai menggaruk posko semi permanen PUK, menggunakan beko salahsatu pabrik dikawasan Sicanang. Protes aksi brutal dan primitif polisi yang berlebihan ini, disampaikan Ketua DPC F. SPTI-K. SPSI Kota Medan, Antoni Pasaribu, SE, Rabu,(14/10).
Dia tak menyoal oknum polisi menjalankan tugas, jika ada pelanggaran hukum dari anggotanya. Tapi harus jelas pihak mana yang keberatan dalam proses bongkar muat PUK. F. SPTI Sicanang, karena PUK punya Perjanjian Kesepakatan Bersama (PKB) bersama para supir yang mengangkut bahan produksi ke pabrik-pabrik di Sicanang. Jangan alasan kabur yang terkesan dicari-cari itu. Jadi dasar mengobrak-abrik kantor semi permanen PUK. Sebab keberadaan F. SPTI resmi, dan dilindungi UU Tenaga Kerja dan UU Serikat Pekerja yang disahkan wakil rakyat di P|DPR-RI.
“Jika memberantas preman, koq malah bergaya seperti preman. Jadinya terbalik-balik ini. Jika sudah begini kondisinya, kemana lagi kita sebagai warga termasuk masyarakat Sicanang mengadu”, sinis Antoni Pasaribu.
Antoni Pasaribu SE, yang baru saja kembali dari Jepang mengambil DAN V Karate, dan segera memimpin wasit dalam Kejuaraan Karate Piala Pangdam I/BB saat diwawancarai pantas geram. Sebab Samiono dkk diperlakukan bagaikan teroris. Digari bersama unsur pengurus PUK lainnya, lalu dipertontonkan kepada masyarakat Sicanang. Dengan alasan pengembangan, kediaman Samiono dan satu wakil ketua digrebek untuk mencari barang bukti narkoba.
“Petugas berdalih menemukan satu amplop ganja dari kediaman Samiono, tapi siapa saksinya, Apa memang begitu prosedur penggeledahan, pemilik rumah dan kepala lingkungan tidak dilibatkan, bahkan dilarang masuk rumah yang digledah”, ujar Antoni. Tidak menyalahkan kewaspadaan warga, hingga ketika akan menggeledah rumah lainnya. Masyarakat balik mengeledah polisi yang akan masuk rumah, dan hanya 2 petugas yang diijinkan masuk rumah ditemani 2 penghuni rumah yang mengawasi petugas menggeledah. Hingga akhirnya petugaspun terkulai lemas keluar rumah tanpa menemukan narkoba. Diiringi omelan pemilik rumah yang harus merapikan barangnya, yang awut-awutan usai penggeledahan.
Antoni Pasaribu mendebat sikap Wakapolres Belawan Joshua Tampubolon dan Kasat Serse Bambang Gunanti Hutabarat yang kesannya memaksakan penangkapan Samiono, karena selama ini Samiono dan PUK F. SPTI diketahui memiliki hubungan baik dengan perangkat Muspika Kec. Belawan, perangkat Kelurahan Sicanang, bahkan aparat Polresta Belawan sendiri Samiono dikenal aktif menjaga situasi kondusif Sicanang, seperti meredam keresahan masyarakat saat jalan raya dari simpang Sicanang menuju PLTU Sicanang hancur berat, diserbu ratusan drum truk pengangkut pasir dan batu bermuatan diatas kekuatan daya tahan jalan. Guna diangkut ke Paluh Kurau, melalui dermaga mini PT. Tjipta Rimba Djaya dikawasan PLTU Sicanang. Juga ikut merapikan badan jalan yang hancur berat itu, dengan bantuan beberapa pengusaha Sicanang yang menyumbangkan pasir dan batu koral untuk timbunan. Demikian pula saat tawuran antar lorong di Belawan beberapa hari lalu, Samiono dan PUK ikut menjaga kamtibmas, agar masyarakat Sicanang tidak ikut terpancing berbuat keonaran dan anarkhie.
“Saat ditangkap mereka tengah bukan menggunakan narkoba. Bahkan Samiono ikut diamakan,karena datang kelokasi guna klarifikasi atas penangkapan anggotanya. Apa Polresta Belawan punya peralatan laboratorium canggih untuk test urine, hingga dalam tempo satu jam mengatakan mereka positif pemakai narkoba. Bila memang positif, hubungi keluarganya, bukan gradak-gruduk seperti koboi di film-film. Apa tidak malu sepasukan petuga serse diturunkan, hanya untuk menemukan satu amplop ganja”, heran Antoni Pasaribu.
Antoni Pasaribu mengatakan DPC F. SPTI-K. SPSI akan segera memprotes aksi premanisme aparat tersebut kepada Kapoldasu dan Kapolri di Jakarta, dan akan menyiapkan tim investigasi, guna mengetahui kondisi terakhir Sicanang. Karena sepertinya ada pihak dan kegiatan terselubung di Sicanang, yang tampaknya tidak boleh diketahui publik
Wakapolresa Joshua Tampubolon yang coba dihubungi lewat Kasat Serse Bambang Gunanti Hutabarat lewat seluler membenarkan adanya penangkapan. Bambang mengatakan Samiono dkk, bakal dikenakan sangkaan pungli dan pemerasan. “Ada kegiatan para preman memeras supir-supir”, ujar Bambang, Minggu malam,(18/10). Konfirmasi ini senada dengan pernyataan resmi Polresta esoknya di media massa, yang menginformaskan kepolisian akan memusatkan pengamanan di sekitar bekas sekretariat F. SPTI, guna menekan aksi premanisme dikawasan tersebut.
Dari pantauan wartawan, setelah terhentinya kegiatan PUK F. SPTI, terlihat puluhan oknum militer dan polisi, terlihat berseliweran dari mengawal truk-truk yang keluart masuk dari arah Sp. Kantor hingga kedaerah kegiatan industri di Sicanang.(alfisah)

Related

Medan 9133625351881214479

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Edisi Cetak

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
item