Kepedulian Wakil Rakyat Terkesan Sangat Minim Komisi E Berupaya Agar Mereka Berangkat Sebelum 17 September

Medan, (ABP)

Akhirnya pimpinan dan anggota Komisi DPRD Sumut yang membidangani masalah agama tersentuh juga melakukan penyidikan mendadak (sidak) ke Asrama Haji Medan(Ahmed), Sabtu,(7/9) terkait tertundanya keberangkatan 44 jamaah calon haji (calhaj) akibat belum adanya seat pesawat. Nurchairani br Harahap, penduduk Desa Sungai Lama Kecamatan Simpang Empat dari Kloter 7, sampai kloter 17 (terakhir), tak kunjung berangkat meski visa hajinya sudah keluar.

Sidaknya wakil rakyat ini juga berawal dari kunjungan seorang diantaranya dari Dapil Sumut V, Syamsul Qodri mengunjungi sesama anggota dewan dari PKS, Basir dari Dapil Sumut VI yang masuk ke Ahmed pada Minggu (6/9).

Disela kunjungannya, sejumlah konstituen dari PKS asal Asahan, mengeluh dan mengatakan bahwa wakil rakyat di Sumut saat ini sudah hilang kepekaan terhadap nasib yang sedang dialami warga.

Karena keberadaan mereka yang sudah terlantar di Ahmed sampai dua minggu ini tidak pernah dikunjungi wakil rakyat dari Kabupaten Madina, Asahan, Batu Bara, Kota Medan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan lainnya sekedar penyejuk hati.

"Padahal kami tahu Di Dapil Sumut V, ada yang namanya Bustami HS, Muslim Simbolon, Zahri, Helmiati, Mustofaiyah dan lainnya. Tapi mereka tak juga tergerak untuk mengunjungi kami sekedar penghapus kesedihan," ujar calhaj bermarga Lubis dari Asahan yang mengakui banyaknya pemberitaan mengenai tertundanya mereka berangkat haji ke Tanah Suci.

Menyadari hal itu, Syamsul Qodri pun merespon keluhan sejumlah calhaj dan berjanji datang pada Senin (7/9). Akhirnya luka mereka terobati juga dengan kedatangan Pimpinan dan anggota Komisi E DPRD Sumut ke pondokan Hijir Ismail yang terletak di belakang Ahmed, bersebelahan dengan kantin I Ahmed. Wakil Rakyat ini diterima Kepala Unit Pelayanan Teknis Asrama Haji Embarkasi Medan, H.Sutrisno dan Staf PPIH Embarkasi Medan, H.Redison Sitepu, MPdi.

Meskipun Komisi E DPRD Sumut bukan pengambil keputusan, namun mereka berharap, mereka bisa berangkat haji sebelum tanggal 16 September 2015. Ahmadan Harahap dan Ketua Ketua E DPRD Sumut, Effendi Panjaitan, kepada wartawan menyatakan akan mendorong Menag RI, agar mereka yang tertunda di Ahmed secepatnya pemberangkatannya.

"Kalau bisa sebelum tanggal 17 September ini mereka berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi. Sabar ya Bu, mudah-mudahan Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua," tandas Ahmadan dan Hj. Hidayah Herlina Gusti, politisi Partai Persatuan dan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera.

Sampai Selasa (8/9), tujuh calhaj asal Madina masih berada di Ahmed. Selama di Ahmed, mereka tetap didampingi Kasi Haji Kemenag Kabupaten Madina, yang selalu berada di Kantin Ahmed, yang berdekatan dengan pondokan 44 calhaj yang tertunda pemberangkatannya.

Wakil Rakyat yang menjambangi Ahmed adalah Effendi Panjaitan, Ahmadan Harahap, Syamdul Qodri, Syamsul Bahri Batubara, Ari Wibowo, Inge Amelia Nasution, Lidiana Lase dan Melizar Latif.

Sebelumnya mereka juga dikunjungi Ketua dan anggota Komite III DPD RI, H.Hardi Selamat Hood, Prof.Hj.Darmayanti Lubis, Oni Suwarman KH.M. Sahabuddin dan Sudirman.

Saat ditanyakan wartawan kenapa baru kloter terakhir, Komisi E meninjau ke Ahmed padahal masalah tersebut sudah banyak di ekspose di media, Efendi Panjaitan mengatakan, itu karena kita baru mengetahuinya dan ada agenda lain.

Setiap musim haji, biasanya Pimpinan dan anggota Komisi E DPRD Sumut selalu meninjau sebelum pelaksanaan pemberangkatan haji Embarkasi Medan, tapi hal itu tidak dilakukan anggota DPRD Sumut priode 2014-2019. Hanya anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar, SE,MM yang datang meninjau Ahmed di hari pertama pelaksanaan haji tahun 2014 lalu.

Seperti diketahui, Ahmadan Harahap dan H.Syahrial Tambunan juga pernah ditanyakan wartawan seputar banyaknya jamaah calhaj yang gagal berangkat haji karena tidak memperoleh visa, namun mereka tidak ingin mengomentarinya saat kedatangan Calhaj asal Paluta dan Deli Serdang.(dey)