Kepala UPT Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Bandar Bantah Pemberitaan Pungli

PERDAGANGAN(ABP)

Menanggapi pemberitaan yang telah menuding dirinya lakukan pungli terhadap gaji petugas dinas kebersihan dan pertamanan saat ini masih berstatus tenaga kerja musiman (honorer), JBS Siahaan SH,selaku Kepala UPT Dinas Kebersihan Dan Pertamanan yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Simalungun pada bulan Mei 2015 lalu, dimana wilayah tugasnya meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Bandar, Pematang Bandar dan Bosar Maligas sangat menyesalkan dirinya dituding dan membantah telah melakukan pemotongan gaji tenaga honorer dengan besaran nilainya Rp 20.000,- per orang setiap bulan.

“Saya sangat kecewa atas pemberitaan yang telah menuding saya lakukan pungli, hal ini merupakan kesepakatan semua tenaga honor melalui musyawarah yang dilakukan sejak dua bulan lalu,” sesal mantan sekretaris kelurahan Perdagangan I sebelum menjabat sebagai kepala UPT Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bandar saat ditemui, Senin (13/7) sekira jam 09.00 Wib di ruang kerjanya, Pasar Modern, Jalan Baru, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar.

Dijelaskan UPT Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bandar dengan jumlah seluruh petugas kebersihan berstatus honor sebanyak 53 orang meliputi tiga kecamatan yakni bertugas di Kecamatan Bandar sebanyak 40 orang, Kecamatan Pematang Bandar sebanyak 8 orang dan Kecamatan Bosar Maligas sebanyak 5 orang petugas. Terkait pengutipan tersebut dilakukan atas dasar sukarela dan kesepakatan bersama dengan tenaga honor yang bertujuan untuk pergantian biaya transport mengambil gaji petugas kebersihan berstatus honor di kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan di Raya dan sisanya diperuntukkan sebagai uang kas yang akan digunakan untuk keperluan tenaga honor itu sendiri, sebagai contoh kas akan digunakan apabila ada petugas mengalami sakit, kecelakaan ataupun yang alami musibah lainnya.

“Saat ini UPT Dinas Kebersihan dan Pertamanan wilayah tugas meliputi tiga kecamatan dan soal kutipan itu semua tenaga honor mengganggap hal yang wajar dilakukan atas dasar kerelaan tanpa adanya unsur pemaksaan dan juga bertujuan baik untuk semuanya,” jelas JBS Siahaan SH didampingi staf dsan petugas honor saat ditemui pagi itu.

Sementara, Ronika Boru Nainggolan (30) warga Perumnas Manahol, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar salah seorang tenaga honor yang bekerja sebagai petugas kebersihan sejak lima tahun lalu bertugas di Pasar Modern Perdagangan mengakui, kutipan dilakukan tanpa ada paksaan dan dilakukan secara sukarela sejak dua bulan lalu, telah disepakati melalui musyawarah bersama seluruh tenaga honor untuk pergantian biaya transport pengambilan gaji ke Kantor Dinas di Raya dan sisanya diperuntukkan sebagai kas diperuntukkan untuk meringankan beban biaya tenaga honor yang alami musibah. “Tidak mungkin kami satu persatu yang pergi ke Raya untuk menjemput gaji setiap bulannya, jelas mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk transport dan juga sangat merepotkan bagi kami maka disepakati seperti ini atas dasar sukarela dan ikhlas tanpa unsur pemaksaan,” ungkap ibu dua anak ini.

Senada, Samuel Sihombing (30) petugas kebersihan berstatus honor sejak lima tahun lalu, warga jalan Kartini, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar sangat menyesalkan pemberitaan yang telah terbit di media cetak, padahal menurutnya tidak ada gunanya oleh narasumber dibesar besarkan terlebih bila yang membeberkan soal ini adalah tenaga honor itu sendiri. “Saya sangat keberatan apa yang telah di tuduhkan terhadap pimpinan kami, saya tegaskan bahwa apa yang menjadi kesepakatan bersama tak perlu diingkari apalagi yang menceritakan adalah orang dalam diantara kami,” tegas pria yang masih berstatus lajang. (M. Safi’i)