Rekening Bodong BOS Kota Medan Erni-Marasutan atau Johan yang Bertanggungjawab
https://anakbangsapost.blogspot.com/2015/05/rekening-bodong-bos-kota-medan-erni.html
Medan,(ABP.)
Keberadaan sejumlah Rekening Bodong BOS Kota Medan yang terus menjadi perbincangan, sepertinya jadi ganjalan transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan. Meskipun Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional telah berusaha keras agar bantuan hibah itu bermanfaat bagi kelangsungan pendidikan siswa miskin, tapi nyatanya masih saja berbagai masalah menggerogotinya.
Dari keberadaan data jumlah siswa yang tidak valid dan akurat, hingga penyerimpungan dana olehpihak-pihak tak bertanggungjawab.
Soal adanya data jumlah siswa yang tidak akurat, hingga menimbulkan kerugian negara akibat penyaluran dana yang tidak tepat sasaran dan menimbulkan kerugian negara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Marasutan Siregar membantah hal itu merupakan tanggungjawab instansinya. Begitupun Marasutan mengakui, jika soal pendataan adalah tanggungjawab dinas.
“ Semua dana BOS dicairkan ke rekening sekolah, Disdik hanya pendataan”, ujar Marasutan lewat pesan singkat seluler, (14/4).
Begitupun saat ditanya terjadinya penyaluran dana ke rekening kesolah yang diragukan rekening tadi adalah rekening sekolah bersangkutan. Seiring penolakan 37 sekolah kelas internasional di Kota Medan menerima Bantuan Operasional Sekolah, bahkan hingga membuat pernyataan diatas materai. Tapi dari rekap penyaluran BOS Kemendikbud RI, sejumlah sekolah internasional tadi tertera masih menerima BOS. Marasutan kembali berdalih, jika penyaluran tidak lagi menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan Kota Medan.
“Yang mentransfer uang biaya siapa, tolong cek secara benar”, kembali Marasutan memberikan jawaban lewan pesan singkat elektronik, (23/4).
Bahkan ketika ditanyakan ulang, sejumlah sekolah internasional itu saat dikonfrontir kembali tetap mengatakan tidak ada menerima Bantuan Operasional Sekolah, Marasutan menepis pihaknya bertanggungjawab jika terdapat perbedaan antara data dengan jumlah siswa yang ada. Hingga memposisikan terjadinya penggelembungan dana yang disalurkan kesekolah-sekolah. Begitupula dengan adanya rekap sekolah kelas internasional menerima BOS, sementara sekolah bersangkutan sedari awal pendiriannya memang tidak ada menerima bantuan apapun dari pemerintah.
“Itu data Dapodik usulan sekolah secara online, makanya pelajari jangan asal ngomong, tks”, kali ini pesan singkat dari seluler Marasutan terkesan meradang.
Bukan hanya Marasutan yang menolak bertanggungjawab tidak akuratnya data siswa didik penerima Bantuan Operasional Sekolah Kota Medan, Tahun anggaran 2013-2014, dan 2014-2015. Salahsatu bawahan Marasutan, Syahrial yang membidangi Pendidikan Dasar saat ditanya tentang data-data tidak akurat yang melahirkan rekening bodong itu cuma menjawab singkat, “Terima Kasih infornya”. Padahal dalam Juknis pendataan BOS, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota membawa data rekap jumlah siswa dari sekolah-sekolah kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Lantas Dinas Pendidikan Provinsi yang melaporkan jumlah keseluruhan siswa ini ke kementrian, untuk selanjutnya dialokasikan anggaran dan dilakukan pencairan. Hingga jelas data dari kepala bidang pendidikan dasar, menengah dan atas dari dapodik tentunya diambil sebagai landasan angka bagi manajer BOS sebelum melanjutkannya ke kementrian di Jakarta.
“Kalau terjadi kesalahan data siswa didik pada tingkat dasar, mungkin data dari pejabat sebelum saya”, ujar Masrul Badri yang menggantikan Sahrial sebagai Kabid Pendidikan Dasar. Sejak sejawatnya itu diangkat menjadi staf di Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Meski dalam Juknis BOS ada kewajiban Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota untuk memverifikasi data-data yang mereka terima dari sekolah-sekolah. Masrul tidak memberi jawaban apakah bidangnya telah melakukan verifikasi data, bagi data dapodik pada anggaran triwulan dan tahun selanjutnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar yang juga Manajer BOS Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Erni Mulatsi, saat dikonfirmasi setelah beberapa kali pertemuan. Menyarankan wartawan untuk menemui Kabid Program Disdik Medan, T. Manulang. Meskipun mulanya Erni menjanjikan memberi penjelasan sehubungan terteranya nama beberapa sekolah kelas internasional yang menolak BOS, tapi nama sekolah tercantum sebagai penerima BOS pada rekap kementrian.
“Tentang rekening dana BOS di Kota Medan sudah saya konfirm ke Kota Medan. Senin hubungi Manulang Kasi Program Disdik Medan”, begitu pesang elektronik dari seluler Erni, yang mengaku tidak dapat bertemu wartawan karena tengah berada di Brastagi dalam acara kedinasan, (9/5).
Kepala Disdik Kota Medan Marasutan Siregar yang coba kembali dikonfirmasi, tentang sistem verifikasi dari disdik Medan bagi pengawasan terhadap data-data yang diberikan sekolah, mengingat saat menjabat Kabid Pendidikan Menengah Umum sekitar 2009-2010 lalu ,beliau pernah menerakan jumlah angka 1. 745 bagi siswa SMA Sutini penerima Bantuan Operasional Manajemen Mutu. Meskipun saat itu Sutini sudah tidak lagi mempunya murid SMA. Begitupula tahun 2012-2013, SD Sutini kembali mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah terhadap 60an siswa sekolah dasarnya dengan jumlah bantuan Rp. 35 juta. Meskipun sekolah itu sejak pertengahan Oktober 2012 sudah berubah menjadi ruko yang jadi kediaman pribadi. Marasutan Siregar belum memberikan penjelasan terhadap konfirmasi wartawan.
Sadariah yang pernah menjadi Kepala Unit Pengawas Teknis di Kecamatan Medan Tembung yang dikonfirmasi wartawan tentang data yang diberikannya kepada Disdik yang menerakan siswa SD Sutini diatas 20an orang, meskipun pada tahun 2012 tersebut siswa SD hanya 5 orang saja, membantah pernah memberikan data seperti itu.
“Saya sedang ada kerjaan, nanti-nantilah kita bicarakan itu. Saya tidak ada waktu untuk ketemu. Saat ini saya sudah tidak lagi menjadi Ka. UPT Medan Tembung Tapi untuk SUTINI BOS nya sudah dihentikan. Coba hubungi Bu Hutasoit pengganti saya”, ujar Sadariah.
Hutasoit yang ditemui wartawan, mengatakan BOS untuk SUTINI tahun 2013-2014 sudah dihentikan.
“Terakhir mereka hanya punya 5 orang murid dan ujian disekolah kita ini, karena mereka tidak bisa melaksanakan ujian sendiri. Untuk Tahun 2014-2015 ini, nama Perguruan SUTINI juga sudah dinyatakan berhenti kegiatan operasionalnya. Pastinya tidak dimasukkan lagi dalam daftar sekolah penerim bantuan”, ujar Hutasoit. (alfiannur syafitri)
Sekolah
|
Tahun 2015
|
Tahun 2014
|
KETERANGAN
|
|||||||||||||||
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
Rek
Bodong
|
||||||
SD
Bodhicitta
|
158,200,000
|
2015-03-11
|
158,200,000
|
2015-04-29
|
|
|
|
|
|
|
115,275,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SMP
Bodhicitta
|
107,000,000
|
2015-03-11
|
105,500,000
|
2015-04-29
|
|
|
|
|
|
|
76,325,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SD
Lentera Harapan
|
200,000
|
2015-03-27
|
34,600,000
|
2015-04-29
|
23,345,000
|
2014-02-18
|
23,345,000
|
2014-04-30
|
1,305,000
|
2014-04-30
|
24,940,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
4,400,000
|
2015-03-11
|
|
23,345,000
|
2014-07-21
|
||||||||||||||
SMP
Lentera Harapan
|
45,000,000
|
2015-03-11
|
43,500,000
|
2015-04-29
|
32,305,000
|
2014-02-18
|
31,062,500
|
2014-04-30
|
31,062,500
|
2014-07-21
|
31,950,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
887,500
|
2014-11-11
|
|||||||||||||||||
SD
Harapan I
|
86,200,000
|
2015-03-11
|
86,200,000
|
2015-04-29
|
61,335,000
|
2014-02-20
|
60,900,000
|
2014-07-21
|
60,900,000
|
2014-07-21
|
62,405,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SMP
Dharma Jaya
|
16,000,000
|
2014-11-04
|
16,000,000
|
2015-04-29
|
|
-
|
0
|
-
|
0
|
-
|
89,105,000
|
2014-11-04
|
Manipulasi
Data Siswa
|
|||||
SDN
064981
|
108,000,000
|
2015-03-11
|
108,000,000
|
2015-04-29
|
83,375,000
|
2014-02-18
|
83,375,000
|
2014-07-21
|
83,375,000
|
2014-07-21
|
76,705,000
|
2014-11-04
|
Pembelian
Buku BOS Diragukan
|
|||||
SD
Harapan II
|
4,200,000
|
2015-03-27
|
|
|
24,650,000
|
2014-02-18
|
24,650,000
|
2014-07-21
|
24,650,000
|
2014-07-21
|
24,650,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
29,800,000
|
2015-03-11
|
|||||||||||||||||
T O
T A L
|
559,000,000
|
|
571,600,000
|
|
225,010,000
|
|
223,332,500
|
|
225,525,000
|
|
501,355,000
|
|
2,305,822,500
|
|||||
Sumber: Data rekap penyaluran Kemendikbud RI
Sekolah
|
Tahun 2015
|
Tahun 2014
|
KETERANGAN
|
|||||||||||||||
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
(Rp)
|
Tanggal
|
Rek
Bodong
|
||||||
SD
Bodhicitta
|
158,200,000
|
2015-03-11
|
158,200,000
|
2015-04-29
|
|
|
|
|
|
|
115,275,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SMP
Bodhicitta
|
107,000,000
|
2015-03-11
|
105,500,000
|
2015-04-29
|
|
|
|
|
|
|
76,325,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SD
Lentera Harapan
|
200,000
|
2015-03-27
|
34,600,000
|
2015-04-29
|
23,345,000
|
2014-02-18
|
23,345,000
|
2014-04-30
|
1,305,000
|
2014-04-30
|
24,940,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
4,400,000
|
2015-03-11
|
|
23,345,000
|
2014-07-21
|
||||||||||||||
SMP
Lentera Harapan
|
45,000,000
|
2015-03-11
|
43,500,000
|
2015-04-29
|
32,305,000
|
2014-02-18
|
31,062,500
|
2014-04-30
|
31,062,500
|
2014-07-21
|
31,950,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
887,500
|
2014-11-11
|
|||||||||||||||||
SD
Harapan I
|
86,200,000
|
2015-03-11
|
86,200,000
|
2015-04-29
|
61,335,000
|
2014-02-20
|
60,900,000
|
2014-07-21
|
60,900,000
|
2014-07-21
|
62,405,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
SMP
Dharma Jaya
|
16,000,000
|
2014-11-04
|
16,000,000
|
2015-04-29
|
|
-
|
0
|
-
|
0
|
-
|
89,105,000
|
2014-11-04
|
Manipulasi
Data Siswa
|
|||||
SDN
064981
|
108,000,000
|
2015-03-11
|
108,000,000
|
2015-04-29
|
83,375,000
|
2014-02-18
|
83,375,000
|
2014-07-21
|
83,375,000
|
2014-07-21
|
76,705,000
|
2014-11-04
|
Pembelian
Buku BOS Diragukan
|
|||||
SD
Harapan II
|
4,200,000
|
2015-03-27
|
|
|
24,650,000
|
2014-02-18
|
24,650,000
|
2014-07-21
|
24,650,000
|
2014-07-21
|
24,650,000
|
2014-11-04
|
Rek
Bodong
|
|||||
29,800,000
|
2015-03-11
|
|||||||||||||||||
T O
T A L
|
559,000,000
|
|
571,600,000
|
|
225,010,000
|
|
223,332,500
|
|
225,525,000
|
|
501,355,000
|
|
2,305,822,500
|
|||||
Sumber: Data rekap penyaluran Kemendikbud RI
Posting Komentar