Mendagri & Presiden Sudah Tahu Gubsu Kawin Lagi
https://anakbangsapost.blogspot.com/2014/08/mendagri-presiden-sudah-tahu-gubsu.html
Jakarta(ABP)
Gagal melakukan aksi damai meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara (Jalan Veteran), Jakarta Pusat, sejumlah massa anti amoral dan korupsi pejabat negara mendatangi kantor Kemendagri, Jalan Merdeka Utara, Kamis (14/8/2014).
Massa dikoordinir aktivis Forum Kota, M Iqbal dan mantan Pemred Harian Tetap Topkota meminta Presiden melalui Mendagri Gumawan Fauzi meninjau ulang jabatan Gubsu Gatot Pujonugroho.
“Beberapa oknum kepala daerah di tanah air telah ditahan KPK terkait kasus korupsi. Begitu juga mantan Gubsu Syamsul Arifin.
Kami minta Gubsu Gatot Pujonugroho juga diperiksa dan bilaperlu ditahan, terkait dugaan korupsi puluhan miliar rupiah bersumber dari APBD dan APBN. Yang memalukan, kemarin terungkap pula dugaan ‘hoby’ Gatot kawin lagi, lewat aksi kawan-kawan di DPRD Sumut,” kata M Iqbal, disambut senyum mantan Pemred Harian Topkota terbitan Medan, Hasiholan Siregar dan sejumlah aktivis mahasiswa dan anti korupsi lainnya, Kamis (14/8-2014).
Kalau soal dugaan Gatot Pujonugroho kawin lagi, timpal Hasiholan, jauh-jauh hari sudah diungkapnya di media massa. Tapi Gatot seakan dibela dan dilindungi sejumlah rekanan, preman, organisasi profesi, Bawaslu Sumut dan bahkan rekan-rekan oknum pimpinan koran mingguan. “Saat saya ungkap dugaan Gatot kawin lagi, banyak muncul pahlawan kesiangan.
Malah menggiring pemberitaan di Harian Topkota sebagai kampanye hitam dan pencemaran nama baik. Padahal sebelum diadakan pertemuan dengan pihak Bawaslu Sumut saat itu dan para pengacara tim Cagubsu, saya disarankan santai saja.
Laporan soal berita Cagubsu kawin lagi hanya ‘sinetron’ mumpung momennya tepat jelang pesta demokrasi Pilgubsu 2012,” kata Hasiholan. Kepada Mendagri Gumawan Fauzi, massa anti korupsi dan amoral pejabat negara meminta para petinggi negara di tingkat pusat jangan lagi ‘hidup dalam retorika’. Khususnya pimpinan partai politik, jangan mengusung oknum-oknum amoral dan koruptor sebagai calon pimpinan negara.
“Begini ini lah hasilnya. Baru setengah jalan menjabat Gubsu, Gatot diduga sudah bikin malu masyarakat Sumut. Kayak tak ada saja orang pintar dan keluarga baik-baik jadi Gubernur di Sumut.
Kalau tak terduga koruptor, yang diusung partai politik dan dilantik presiden melalui Mendagri oknum tukang kawin,” kesal Iqbal, aktivis mahasiswa Forkot asal Labuhan Batu, Sumut. Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan yang menerima usutasan massa mengatakan akan menyampaikan aspirasi para aktivis anti korupsi dan mahasiswa di atas kepada Mendagri Gumawan Fauzi. Djohermansyah membenarkan kalau Mendagri Gumawan Fauzi bahkan mungkin Presiden SBY sudah mengetahui informasi Gubsu gatot Pujonugroho kawin lagi dan dilapor sejumlah elemen ke KPK dalam kasus korupsi Bantuan Daerah Bawahan (BDB) serta lainnya.
“Ya, kita sudah mendengar dan ada membaca di media online. Aspirasi rekan-rekan akan saya sampaikan pada pimpinan. Ya.., Mendagri. Bisa jadi Presiden juga sudah mengetahui apa-apa yang rekan-rekan sampaikan melalui media online,” kata Djohermansyah Djohan.
Djohermansyah yang mengaku sedang buru-buru ada tugas penting, berkali-kali mengatakan mendukung apa yang disuarakan massa asal Sumut yang sebahagian telah menetap bekerja di Jakarta, dan kuliah di universitas negeri maupun swasta tersebut.
“Kalau untuk yang benar, kenapa tak kita dukung? Ya.., saya sepakat dan mendukung penuh apa yang rekan-rekan sampaikan,” pungkasnya. Petinggi PKS Sudah Tahu Terpisah, disebutkan kalau Gubsu Gatot Pujo Nugroho hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi, terkait tersebarnya foto-foto mesra seorang laki-laki yang mirip dirinya dengan seorang perempuan cantik.
Kemarin, Rabu (13/8-2014) sore Gubsu disebut hanya mengutus orang kepercayaannya mengundang dan mengumpulkan sejumlah pimpinan media cetak, elektronik juga online di Medan. Gubsu meminta kasus dugaan dirinya kawin lagi jangan dibesar-besarkan.
“Tolong jangan dibesar-besarkan atau tak usah diterbitkan lagi. yang terlanjur tayang di media online, tolong dihapus,” kata sumber di Humas Kantor Gubernur Sumut, menirukan permintaan gatot melalui orang kepercayaannya. Memang, khusus di tubuh partai pengusung Gatot menjadi Gubsu priode 2012-2014, disebut soal kawin laginya Gatot sudah diketahui.
Bahkan pernikahan kedua Gatot itu juga diketahui oleh sejumlah petinggi PKS. Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Sumut Hidayatullah, kemarin pada wartawan. Hidayat mengaku pertama kali mengetahui kabar Gatot telah berpoligami sekitar 3 bulan lalu. Ia mendapatkan informasi tersebut dari salah seorang elit partai dakwah tersebut.
“Di internal kita memang sudah tahu kalau beliau (Gatot) sudah menikah lagi. Saya sendiri diberitahukan oleh salah seorang pembina kami di partai, sekitar 3 bulan lalu. Saya diberitahukan, karena saya ini agak kritis dan partai takut saya merusuh kesana kemari,” ujar Hidayat di Medan, Selasa (12/8/2014) sore.
Meski mengetahui Gatot sudah berpoligami, namun Hidayat mengaku tidak mengetahui identitas perempuan yang menjadi isteri Gatot. Namun ia mengklaim sejumlah elit partai mengetahui pasti identitas perempuan tersebut. “Saya enggak tahu apa yang di foto itu isterinya apa bukan. Kalau di kader juga pastinya enggak semua tahu. Karena kalau di PKS tidak seperti di partai lain, dimana semua orang tahu tentang segala hal.
Tapi kalau di level tertentu pasti tahulah siapa isterinya itu, mungkin juga yang di foto itu,” jelasnya. Untuk itu ia menghimbau kepada Gatot untuk segera menyampaikan kepada publik, terkait isterinya tersebut. Sehingga isu foto mesra yang mirip dirinya tersebut, tidak menjadi liar. “Karena sudah menjadi konsumsi publik, idealnya dia menjelaskan terkait foto-foto itu. Apakah benar itu isteri yang sudah dinikahinya.
Tapi saya kira, sudah ada pembahasan itu lah, sedang ditimbang-timbang mungkin,” tutupnya. Sudah Target Seperti Rahudman Gatot Pujonugroho diduga sejak awal sudah menjadi target agar tak menduduki jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) hingga akhir priode tahun 2017 mendatang.
Selain digembosi dengan diungkapnya sejumlah dugaan korupsi, kini suami Hj Sutias Handayani disebut kawin lagi dengan tersebarnya foto Gatot bersama seorang wanita cantik usai demo puluhan orang di kantor DPRD Sumut, Senin lalu. Dugaan di atas ditegaskan mantan Pemimpin Redaksi (Pimred) Tetap Harian Topkota terbitan Kota Medan, Hasiholan Siregar pada sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Kata aktivis anti korupsi nasional asal Sumut yang sampai kini juga berprofesi sebagai jurnalis itu, Gatot diduga jadi target akan dilengserkan di tengah jalan, sejak penetapan pasangan calon Gubsu priode 2012-2017. “Erry Nuradi tak dapat perahu saat Cagubsu.
Perahunya diambil atau diserahkan DPP partai-nya pada Chairuman Harahap. Hasil loby-loby politik, akhirnya Erry Nuradi jadi Cawagubsu Gatot saat itu dan hingga akhirnya terpilih jadi pasangan Gubsu/Wagubsu.
Tapi Gatot sudah punya catatan buruk dalam hal penggunaan anggaran negara. Yakni soal biaya perjalanan dinas yang berujung diduga ‘ditumbalkannya’ mantan stafnya, Ridwan Panjaitan,” papar Hasiholan, mengawali catatannya soal dugaan Gatot jauh-jauh hari sudah jadi target agar jabatan Gubsu jatuh pada Erry Nuradi.
Dalam kondisi gagal jadi Cagubsu karena perahu diambil kawan satu partai dan bahkan Erry Nuradi diberhentikan dari partai yang dibesarkannya, mantan Bupati Serdang Bedagai itu ‘pasrah’ jadi Cawagubsu.
“Walau saat proses Pilgubsu redaksi Tetap Harian Topkota langsung dapat info dan saran agar dugaan adanya istri siri Gatot langsung diungkap.
Saat itu juga pemberitaan soal salah seorang Cagubsu punya istri simpanan dibeberkan di media cetak yang saat itu saya nahkodai,” katanya.
Belakangan, orang-orang yang diduga ‘disetir’ oknum-oknum mantan satu partai Erry Nuradi, meminta kasus dugaan istrisimpanan Cagubsu berwajah Ganteng dihentikan. “Saya diundang dan disodorkan sejumlah uang.
Mau berteman, lawan atau uang? Tolong hentikan berita calon Gubsu punya istri simpanan itu,” terang Hasiholan, mengakui kalau saat itu dia disodorkan uang Rp 150 juta. Merasa situasi mengancam kelangsungan kerja sejumlah karyawan/karyawati Harian tetap Topkota dan diri sendiri maupun keluarga, Hasiholan meminta kru menghentikan berita menyangkut dugaan istri simpanan Cagubsu berwajah ganteng. Sial, meski berita dihentikan namun teror dan ancaman tak berhenti pada Hasiholan.
Selaku Pimred/Penjab Harian Tetap Topkota, dia dipanggil Bawaslu Sumut dituding melakukan kampanye hitam pada Cagubsu/Cawagubsu Gatot-Erry Nuradi. “Padahal yang meminta agar kasus dugaan Cagubsu berwajah Ganteng diduga punya istri simpanan adalah permintaan pihak Cawagubsu Erry Nuradi saat itu.
Alasannya biar situasi panas dan perhatian publik jatuh pada pasangan Cagubsu Ganteng. Dan agar muncul simpati masyarakat calon pemilih pada pasangan Ganteng. Dan saya sendiri menyarankan pada wartawan, jangan lupa menuliskan kata berwajah ganteng. Bukan Cagubsu GANTENG. Sialnya saya seakan terjebak dan akhirnya meninggalkan koran Tetap Topkota. Saya juga korban permainan politik orang-orang yang menggembosi Gatot.
Sama dengan kasus dugaan korupsi Rahudman Harahap. Orang-orangnya Dzulmi Eldin meminta dan bahkan menyusup masuk sebagai karyawan Harian tetap Topkota, terus dan terus memberitakan kobobrokan Rahudman mulai dari kasus soda api Masfar hingga korupsi TPAPD Tapsel,” imbuhnya. “Walau memang kalau terkait korupsi, tidak ada kata hentikan pemberitaannya bagi saya.
Sebagaimana Rahudman Harahap yang akhirnya divonis dan kini menjalani hukuman selama 5 tahun dalam kasus korupsi dana TPAPD Tapsel. Begitu juga dugaan korupsi Gatot Pujonugroho. Saya bahkan mengajak teman-teman sesama aktivis untuk mendesak KPK mengambil alih kasus DBH (Dana Bagi Hasil) Rp 2,2 triliun tahun 2013 dan bantuan daerah bawahan (BDB) tahun 2013 diduga dikorup Gubsu Gatot Pujonugroho,” pungkasnya.
Terungkap dan menyebarnya foto-foto Gatot Pujonugroho bersanding dengan wanita cantik diduga ‘didalangi’ orang-orang suruhan Erry Nuradi, berawal saat puluhan massa dari Kelompok Cipayung Plus menggelar aksi di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (11/8) siang.
Selain menyoroti kasus korupsi Gatot Pujonugroho, mahasiswa juga memampangkan sejumlah Gatot Pujo Nugroho dengan wanita cantik. Dalam aksi puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI,IMM, HIMMAH ini, sekira 6 lembar foto diperlihatkan. Diantaranya foto seseorang yang mirip Gatot memakai kacamata berpakaian ihram memegang tangan wanita.
Kemudian foto pria yang juga diduga mirip Gatot dan wanita diabadikan di dalam salah satu ruangan, serta satu foto yang memperlihatkan orang yang masih diduga mirip Gatot memakai jaket kulit berwarna hitam berpose dengan wanita yang sama. Salinan foto-foto tersebut selanjutnya dibagi-bagikan kepada pegawai, polisi dan dewan yang melihat aksi mereka ini.(msc)
Gagal melakukan aksi damai meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara (Jalan Veteran), Jakarta Pusat, sejumlah massa anti amoral dan korupsi pejabat negara mendatangi kantor Kemendagri, Jalan Merdeka Utara, Kamis (14/8/2014).
Massa dikoordinir aktivis Forum Kota, M Iqbal dan mantan Pemred Harian Tetap Topkota meminta Presiden melalui Mendagri Gumawan Fauzi meninjau ulang jabatan Gubsu Gatot Pujonugroho.
“Beberapa oknum kepala daerah di tanah air telah ditahan KPK terkait kasus korupsi. Begitu juga mantan Gubsu Syamsul Arifin.
Kami minta Gubsu Gatot Pujonugroho juga diperiksa dan bilaperlu ditahan, terkait dugaan korupsi puluhan miliar rupiah bersumber dari APBD dan APBN. Yang memalukan, kemarin terungkap pula dugaan ‘hoby’ Gatot kawin lagi, lewat aksi kawan-kawan di DPRD Sumut,” kata M Iqbal, disambut senyum mantan Pemred Harian Topkota terbitan Medan, Hasiholan Siregar dan sejumlah aktivis mahasiswa dan anti korupsi lainnya, Kamis (14/8-2014).
Kalau soal dugaan Gatot Pujonugroho kawin lagi, timpal Hasiholan, jauh-jauh hari sudah diungkapnya di media massa. Tapi Gatot seakan dibela dan dilindungi sejumlah rekanan, preman, organisasi profesi, Bawaslu Sumut dan bahkan rekan-rekan oknum pimpinan koran mingguan. “Saat saya ungkap dugaan Gatot kawin lagi, banyak muncul pahlawan kesiangan.
Malah menggiring pemberitaan di Harian Topkota sebagai kampanye hitam dan pencemaran nama baik. Padahal sebelum diadakan pertemuan dengan pihak Bawaslu Sumut saat itu dan para pengacara tim Cagubsu, saya disarankan santai saja.
Laporan soal berita Cagubsu kawin lagi hanya ‘sinetron’ mumpung momennya tepat jelang pesta demokrasi Pilgubsu 2012,” kata Hasiholan. Kepada Mendagri Gumawan Fauzi, massa anti korupsi dan amoral pejabat negara meminta para petinggi negara di tingkat pusat jangan lagi ‘hidup dalam retorika’. Khususnya pimpinan partai politik, jangan mengusung oknum-oknum amoral dan koruptor sebagai calon pimpinan negara.
“Begini ini lah hasilnya. Baru setengah jalan menjabat Gubsu, Gatot diduga sudah bikin malu masyarakat Sumut. Kayak tak ada saja orang pintar dan keluarga baik-baik jadi Gubernur di Sumut.
Kalau tak terduga koruptor, yang diusung partai politik dan dilantik presiden melalui Mendagri oknum tukang kawin,” kesal Iqbal, aktivis mahasiswa Forkot asal Labuhan Batu, Sumut. Dirjen Otda Kemendagri, Djohermansyah Djohan yang menerima usutasan massa mengatakan akan menyampaikan aspirasi para aktivis anti korupsi dan mahasiswa di atas kepada Mendagri Gumawan Fauzi. Djohermansyah membenarkan kalau Mendagri Gumawan Fauzi bahkan mungkin Presiden SBY sudah mengetahui informasi Gubsu gatot Pujonugroho kawin lagi dan dilapor sejumlah elemen ke KPK dalam kasus korupsi Bantuan Daerah Bawahan (BDB) serta lainnya.
“Ya, kita sudah mendengar dan ada membaca di media online. Aspirasi rekan-rekan akan saya sampaikan pada pimpinan. Ya.., Mendagri. Bisa jadi Presiden juga sudah mengetahui apa-apa yang rekan-rekan sampaikan melalui media online,” kata Djohermansyah Djohan.
Djohermansyah yang mengaku sedang buru-buru ada tugas penting, berkali-kali mengatakan mendukung apa yang disuarakan massa asal Sumut yang sebahagian telah menetap bekerja di Jakarta, dan kuliah di universitas negeri maupun swasta tersebut.
“Kalau untuk yang benar, kenapa tak kita dukung? Ya.., saya sepakat dan mendukung penuh apa yang rekan-rekan sampaikan,” pungkasnya. Petinggi PKS Sudah Tahu Terpisah, disebutkan kalau Gubsu Gatot Pujo Nugroho hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi, terkait tersebarnya foto-foto mesra seorang laki-laki yang mirip dirinya dengan seorang perempuan cantik.
Kemarin, Rabu (13/8-2014) sore Gubsu disebut hanya mengutus orang kepercayaannya mengundang dan mengumpulkan sejumlah pimpinan media cetak, elektronik juga online di Medan. Gubsu meminta kasus dugaan dirinya kawin lagi jangan dibesar-besarkan.
“Tolong jangan dibesar-besarkan atau tak usah diterbitkan lagi. yang terlanjur tayang di media online, tolong dihapus,” kata sumber di Humas Kantor Gubernur Sumut, menirukan permintaan gatot melalui orang kepercayaannya. Memang, khusus di tubuh partai pengusung Gatot menjadi Gubsu priode 2012-2014, disebut soal kawin laginya Gatot sudah diketahui.
Bahkan pernikahan kedua Gatot itu juga diketahui oleh sejumlah petinggi PKS. Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Sumut Hidayatullah, kemarin pada wartawan. Hidayat mengaku pertama kali mengetahui kabar Gatot telah berpoligami sekitar 3 bulan lalu. Ia mendapatkan informasi tersebut dari salah seorang elit partai dakwah tersebut.
“Di internal kita memang sudah tahu kalau beliau (Gatot) sudah menikah lagi. Saya sendiri diberitahukan oleh salah seorang pembina kami di partai, sekitar 3 bulan lalu. Saya diberitahukan, karena saya ini agak kritis dan partai takut saya merusuh kesana kemari,” ujar Hidayat di Medan, Selasa (12/8/2014) sore.
Meski mengetahui Gatot sudah berpoligami, namun Hidayat mengaku tidak mengetahui identitas perempuan yang menjadi isteri Gatot. Namun ia mengklaim sejumlah elit partai mengetahui pasti identitas perempuan tersebut. “Saya enggak tahu apa yang di foto itu isterinya apa bukan. Kalau di kader juga pastinya enggak semua tahu. Karena kalau di PKS tidak seperti di partai lain, dimana semua orang tahu tentang segala hal.
Tapi kalau di level tertentu pasti tahulah siapa isterinya itu, mungkin juga yang di foto itu,” jelasnya. Untuk itu ia menghimbau kepada Gatot untuk segera menyampaikan kepada publik, terkait isterinya tersebut. Sehingga isu foto mesra yang mirip dirinya tersebut, tidak menjadi liar. “Karena sudah menjadi konsumsi publik, idealnya dia menjelaskan terkait foto-foto itu. Apakah benar itu isteri yang sudah dinikahinya.
Tapi saya kira, sudah ada pembahasan itu lah, sedang ditimbang-timbang mungkin,” tutupnya. Sudah Target Seperti Rahudman Gatot Pujonugroho diduga sejak awal sudah menjadi target agar tak menduduki jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) hingga akhir priode tahun 2017 mendatang.
Selain digembosi dengan diungkapnya sejumlah dugaan korupsi, kini suami Hj Sutias Handayani disebut kawin lagi dengan tersebarnya foto Gatot bersama seorang wanita cantik usai demo puluhan orang di kantor DPRD Sumut, Senin lalu. Dugaan di atas ditegaskan mantan Pemimpin Redaksi (Pimred) Tetap Harian Topkota terbitan Kota Medan, Hasiholan Siregar pada sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Kata aktivis anti korupsi nasional asal Sumut yang sampai kini juga berprofesi sebagai jurnalis itu, Gatot diduga jadi target akan dilengserkan di tengah jalan, sejak penetapan pasangan calon Gubsu priode 2012-2017. “Erry Nuradi tak dapat perahu saat Cagubsu.
Perahunya diambil atau diserahkan DPP partai-nya pada Chairuman Harahap. Hasil loby-loby politik, akhirnya Erry Nuradi jadi Cawagubsu Gatot saat itu dan hingga akhirnya terpilih jadi pasangan Gubsu/Wagubsu.
Tapi Gatot sudah punya catatan buruk dalam hal penggunaan anggaran negara. Yakni soal biaya perjalanan dinas yang berujung diduga ‘ditumbalkannya’ mantan stafnya, Ridwan Panjaitan,” papar Hasiholan, mengawali catatannya soal dugaan Gatot jauh-jauh hari sudah jadi target agar jabatan Gubsu jatuh pada Erry Nuradi.
Dalam kondisi gagal jadi Cagubsu karena perahu diambil kawan satu partai dan bahkan Erry Nuradi diberhentikan dari partai yang dibesarkannya, mantan Bupati Serdang Bedagai itu ‘pasrah’ jadi Cawagubsu.
“Walau saat proses Pilgubsu redaksi Tetap Harian Topkota langsung dapat info dan saran agar dugaan adanya istri siri Gatot langsung diungkap.
Saat itu juga pemberitaan soal salah seorang Cagubsu punya istri simpanan dibeberkan di media cetak yang saat itu saya nahkodai,” katanya.
Belakangan, orang-orang yang diduga ‘disetir’ oknum-oknum mantan satu partai Erry Nuradi, meminta kasus dugaan istrisimpanan Cagubsu berwajah Ganteng dihentikan. “Saya diundang dan disodorkan sejumlah uang.
Mau berteman, lawan atau uang? Tolong hentikan berita calon Gubsu punya istri simpanan itu,” terang Hasiholan, mengakui kalau saat itu dia disodorkan uang Rp 150 juta. Merasa situasi mengancam kelangsungan kerja sejumlah karyawan/karyawati Harian tetap Topkota dan diri sendiri maupun keluarga, Hasiholan meminta kru menghentikan berita menyangkut dugaan istri simpanan Cagubsu berwajah ganteng. Sial, meski berita dihentikan namun teror dan ancaman tak berhenti pada Hasiholan.
Selaku Pimred/Penjab Harian Tetap Topkota, dia dipanggil Bawaslu Sumut dituding melakukan kampanye hitam pada Cagubsu/Cawagubsu Gatot-Erry Nuradi. “Padahal yang meminta agar kasus dugaan Cagubsu berwajah Ganteng diduga punya istri simpanan adalah permintaan pihak Cawagubsu Erry Nuradi saat itu.
Alasannya biar situasi panas dan perhatian publik jatuh pada pasangan Cagubsu Ganteng. Dan agar muncul simpati masyarakat calon pemilih pada pasangan Ganteng. Dan saya sendiri menyarankan pada wartawan, jangan lupa menuliskan kata berwajah ganteng. Bukan Cagubsu GANTENG. Sialnya saya seakan terjebak dan akhirnya meninggalkan koran Tetap Topkota. Saya juga korban permainan politik orang-orang yang menggembosi Gatot.
Sama dengan kasus dugaan korupsi Rahudman Harahap. Orang-orangnya Dzulmi Eldin meminta dan bahkan menyusup masuk sebagai karyawan Harian tetap Topkota, terus dan terus memberitakan kobobrokan Rahudman mulai dari kasus soda api Masfar hingga korupsi TPAPD Tapsel,” imbuhnya. “Walau memang kalau terkait korupsi, tidak ada kata hentikan pemberitaannya bagi saya.
Sebagaimana Rahudman Harahap yang akhirnya divonis dan kini menjalani hukuman selama 5 tahun dalam kasus korupsi dana TPAPD Tapsel. Begitu juga dugaan korupsi Gatot Pujonugroho. Saya bahkan mengajak teman-teman sesama aktivis untuk mendesak KPK mengambil alih kasus DBH (Dana Bagi Hasil) Rp 2,2 triliun tahun 2013 dan bantuan daerah bawahan (BDB) tahun 2013 diduga dikorup Gubsu Gatot Pujonugroho,” pungkasnya.
Terungkap dan menyebarnya foto-foto Gatot Pujonugroho bersanding dengan wanita cantik diduga ‘didalangi’ orang-orang suruhan Erry Nuradi, berawal saat puluhan massa dari Kelompok Cipayung Plus menggelar aksi di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (11/8) siang.
Selain menyoroti kasus korupsi Gatot Pujonugroho, mahasiswa juga memampangkan sejumlah Gatot Pujo Nugroho dengan wanita cantik. Dalam aksi puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI,IMM, HIMMAH ini, sekira 6 lembar foto diperlihatkan. Diantaranya foto seseorang yang mirip Gatot memakai kacamata berpakaian ihram memegang tangan wanita.
Kemudian foto pria yang juga diduga mirip Gatot dan wanita diabadikan di dalam salah satu ruangan, serta satu foto yang memperlihatkan orang yang masih diduga mirip Gatot memakai jaket kulit berwarna hitam berpose dengan wanita yang sama. Salinan foto-foto tersebut selanjutnya dibagi-bagikan kepada pegawai, polisi dan dewan yang melihat aksi mereka ini.(msc)
Posting Komentar