Fasilitas Di Bandara KNIA Rusak
https://anakbangsapost.blogspot.com/2014/08/fasilitas-di-bandara-knia-rusak.html
Kuala Namu (ABP)
Seringnya fasilitas Bandara KNIA mengalamai kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik sehingga menggangu kenyamanan penumpang ternyata memiliki berbagai kendala di dalam perbaikannya.
Kendala yang dihadapi PT AP II sebagai pengelola bandara KNIA untuk memperbaiki fasilitas yang rusak itu diantaranya suitnya mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas itu saat terjadi kerusakan, dana yang dibutuhkan untuk membeli alat-latat yang dibutuhkan tidak langsung tersedia dan harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari kantor pusat PT AP II di Jakarta yang tentu saja memerlukan waktu.
Dan ada dugaan barang suku cadang yang dipakai suku cadang refika.terbukti sering rusak berulang kali. Liassion Of Manager M Wasfan mengatakan saat fasilitas bandara KNIA mengalami kerusakan seperti lift , escalator maupun fasilitas lainnya petugas teknisi terkadang mengalami kesulitan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak itu, disebabkan alat –alat yang dibutuhkan untuk perbaikan fasilitas tidak tersedia di Medan, sehingga harus didatangkan dari Pekan Baru maupun Jakarta sehingga memerlukan waktu untuk mendatangkannya ke Bandara KNIA.
Selain masalah alat-alat yang tidak tersedia di Medan, kendala lainnya yang dihadapi adalah terkait dana yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan.
Menurut Wasfan bahwa saat terjadi kerusakan fasilitas tekadang dana yang dibutuhkan untuk membeli alat-alat yang dibutuhkan harus dilaporkan dulu ke kantor pusat untuk mendapatkan persetujuan dan pencairan dana ,” masalah alat-alat yang tidak tersedia di Medan maupun dana yang tidak selalu tersedia menjadi kendala untuk segera melakukan perbaikan fasilitas yang rusak,” ungkapnya.
Selain itu Wasfan pun menolak jika dikatakan PT AP II tidak serius melakukan perbaikan fasilitas yang rusak seperti lift dan escalator. Dirinya pun mengungkapkan bahwa kedepannya perbaikan fasilitas di Bandara KNIA akan dilakukan lebih baik lagi demi kenyamanan penumpang,” jauh hari sudah kita pikirkan meningkatkan pelayanan dan perbaikan fasilitas sehingga keluhan penumpang dapat teratasi,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan wartawan pada Kamis (14/8) sore di bandara KNIA semua lift berfungsi dengan baik hanya saja escalator yang akan digunakan penumpang turun dari lantai II ke lantai I terminal kedatangan rusak beberapa hari terakhir.
Hal ini pun membuat para penumpang harus antri menggunakan lift, namun jika tidak mau antri maka penumpang harus rela menuruni setiap anak tangga dengan menjinjing barang bawaannya maupun kopernya.
Para penumpang pun harus hati-hati bila menuruni anak tangga terutama penumpang anak-anak dan lansia. Sementara itu berdasarkan keterangan Sri (27) warga Medan yang baru tiba dari Jakarta mengungkapkan bahwa meskipun escalator yang rusak masih dapat digantikan dengan menggunakan lift tapi tidak semestinya di bandara berkelas internasional, fasilitasnya masih ada yang rusak apalagi sampai berhari-hari.
Nanti yang malu bukan PT AP II sebagai pengelola bandara KNIA tapi juga masyarakat Sumatera Utara bahkan bangsa Indonesia masak tiada hari tanpa kerusakan seperti barang butut saja. Pasalnya jika turis asing tiba dan melihat ada fasilitas yang rusak , mereka hanya tahu kalau bandara KNIA kebanggan Sumatera Utara dan dikelola bangsa Indonesia ,” kalau bisa segera diperbaiki apa salahnya langsung diperbaiki, bukankah lebih cpet labih baik,” ungkapnya. (Kabulan )
Seringnya fasilitas Bandara KNIA mengalamai kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik sehingga menggangu kenyamanan penumpang ternyata memiliki berbagai kendala di dalam perbaikannya.
Kendala yang dihadapi PT AP II sebagai pengelola bandara KNIA untuk memperbaiki fasilitas yang rusak itu diantaranya suitnya mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas itu saat terjadi kerusakan, dana yang dibutuhkan untuk membeli alat-latat yang dibutuhkan tidak langsung tersedia dan harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari kantor pusat PT AP II di Jakarta yang tentu saja memerlukan waktu.
Dan ada dugaan barang suku cadang yang dipakai suku cadang refika.terbukti sering rusak berulang kali. Liassion Of Manager M Wasfan mengatakan saat fasilitas bandara KNIA mengalami kerusakan seperti lift , escalator maupun fasilitas lainnya petugas teknisi terkadang mengalami kesulitan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak itu, disebabkan alat –alat yang dibutuhkan untuk perbaikan fasilitas tidak tersedia di Medan, sehingga harus didatangkan dari Pekan Baru maupun Jakarta sehingga memerlukan waktu untuk mendatangkannya ke Bandara KNIA.
Selain masalah alat-alat yang tidak tersedia di Medan, kendala lainnya yang dihadapi adalah terkait dana yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan.
Menurut Wasfan bahwa saat terjadi kerusakan fasilitas tekadang dana yang dibutuhkan untuk membeli alat-alat yang dibutuhkan harus dilaporkan dulu ke kantor pusat untuk mendapatkan persetujuan dan pencairan dana ,” masalah alat-alat yang tidak tersedia di Medan maupun dana yang tidak selalu tersedia menjadi kendala untuk segera melakukan perbaikan fasilitas yang rusak,” ungkapnya.
Selain itu Wasfan pun menolak jika dikatakan PT AP II tidak serius melakukan perbaikan fasilitas yang rusak seperti lift dan escalator. Dirinya pun mengungkapkan bahwa kedepannya perbaikan fasilitas di Bandara KNIA akan dilakukan lebih baik lagi demi kenyamanan penumpang,” jauh hari sudah kita pikirkan meningkatkan pelayanan dan perbaikan fasilitas sehingga keluhan penumpang dapat teratasi,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan wartawan pada Kamis (14/8) sore di bandara KNIA semua lift berfungsi dengan baik hanya saja escalator yang akan digunakan penumpang turun dari lantai II ke lantai I terminal kedatangan rusak beberapa hari terakhir.
Hal ini pun membuat para penumpang harus antri menggunakan lift, namun jika tidak mau antri maka penumpang harus rela menuruni setiap anak tangga dengan menjinjing barang bawaannya maupun kopernya.
Para penumpang pun harus hati-hati bila menuruni anak tangga terutama penumpang anak-anak dan lansia. Sementara itu berdasarkan keterangan Sri (27) warga Medan yang baru tiba dari Jakarta mengungkapkan bahwa meskipun escalator yang rusak masih dapat digantikan dengan menggunakan lift tapi tidak semestinya di bandara berkelas internasional, fasilitasnya masih ada yang rusak apalagi sampai berhari-hari.
Nanti yang malu bukan PT AP II sebagai pengelola bandara KNIA tapi juga masyarakat Sumatera Utara bahkan bangsa Indonesia masak tiada hari tanpa kerusakan seperti barang butut saja. Pasalnya jika turis asing tiba dan melihat ada fasilitas yang rusak , mereka hanya tahu kalau bandara KNIA kebanggan Sumatera Utara dan dikelola bangsa Indonesia ,” kalau bisa segera diperbaiki apa salahnya langsung diperbaiki, bukankah lebih cpet labih baik,” ungkapnya. (Kabulan )
Posting Komentar