Atasi Krisis Listrik di Sumut Presiden Terpilih Harus Bangun PLTA Asahan IV dan V
https://anakbangsapost.blogspot.com/2014/08/atasi-krisis-listrik-di-sumut-presiden.html
Medan, (ABP)
Presiden terpilih harus membangun kembali Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan IV dan V, guna menuntaskan krisis listrik di Sumut secara permanen. Karena biaya operasinalnya jauh lebih murah, dibanding dengan menggunakan bio solar (diesel) seperti yang saat ini.
Presiden LSM Perjuangan Hukum dan Politik (PHP), HMK Aldian Pinem SH, MH, menyatakan itu di ruang kerjanya, Jumat (8/8), menanggapi pernyataan GM PLN
Pembangkit Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Bernandus Sudarmanta, Kamis
(7/8) yang menyatakan dari 1400 MW daya yang dihasilkan, 1200 MW atau 85
persen mengandalkan bahan bakar minyak.
Sementara pasokan BBM dari Pertamina
terus berkurang.
Aldian mengaku merasa terkejut mengetahui besarnya ketergantungan BBM solar,
terhadap pembangkit listrik di Sumut. Untuk itu dia mengajak pemerintah pusat, untuk merobah total kebijakannya, tentang pembangunan kelistrikan secara nasional.
"Secara nasional bangsa Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan ini, sudah waktunya menggunakan energi nuklir dalam dalam menghasilkan energi listrik," cetusnya.
Menurut Aldian, guna penyelesaian krisis listrik di Sumut, paling tepat dan sangat efisien adalah membangun PLTA Asahan baru. Biaya awalnya memang sangat mahal, namun manfaatnya sangat besar sekali dan tidak pernah rusak. Dengan
terbangunnya PLTA Asahan IV dan V, pemerintah akan menghemat BBM solar secara
besar-besaran dan tidak ada lagi perselisihan dengan pihak
Pertamina seperti sekarang ini.
"Pengalaman membuktikan, dengan penggunaan mesin-mesin diesel yang menggunakan bahan baku solar, merupakan pengalaman yang paling pahit dan
merupakan ruang yang bisa menjadi peluang untuk korupsi," tandas Aldian
Pinem, pengamat sosial, politik sekaligus advokat kondang di Kota Medan.
Disebutkan, bukti korupsi di lingkungan manejemen PT PLN Sumbagut sudah mencuat kepermukaan, dimana sejumlah para pejabat dan mantan pejabat PT.PLN
Sumbagut diadili Pengadilan Tipikor Medan dan sudah ada yang divonis.
AJAK BLUSUKAN
Disebutkan, daya listrik yang dihasilkan dari PLTA Asahan IV dan V itu cukup
besar.
Dan kegagalan dari hasil pembangunan PLTA katanya sangat kecil sekali,
Buktinya PLTA Asahan I dan II yang dikelola PT Inalum daya listriknya sangat
besar, lebih dari 660 MW.
Guna mendukung gagasannya tersebut, Aldian Pinem mengajak Presiden terpilih
untuk blusukan meninjau lokasi pembangunan PLTA Asahan IV dan V ke Sumut,
dengan Menteri BUMN dan 30 orang anggota DPR-RI.
Aldian Pinem mengakui, bahwa saat ini PT Inalum Asahan sudah terbukti mampu
mengelola PLTA Asahan dengan baik.
Dia berharap PLTA Asahan IV dan V yang
digagasnya itu, pembangunan dan pengelolaannya juga diserahkan kepada PT Inalum.
Sebagian kecil daya listrik yang dimiliki PT Inalum ini, disalurkan ke PT PLN Sumut. PT PLN Sumut melakukan pemadaman listrik selama bertahun-tahun dengan
alasan devisit daya dan pemeliharaan, serta tidak efektifnya pembangunan pembangkit listrik yang baru, serta rusaknya mesin pembangkit utama di Belawan.
Saat ditanyakan ketegangan antara PT PLN dengan pihak Pertamina sebagai pemasok BBM bio solar, pengacara kondang ini tertawa lepas dan menyebutkan,
bahwa kedua BUMN ini sebenarnya hanya bersandiwara.
Yang jelas, kalau dipaksa sesuai jatah di APBN, stok BBM untuk PT PLN hanya
sampai bulan Oktober. Sedangkan sisa dua bulan lagi mau diambil dari mana,"katanya mengomentari sejumlah media yang memperkirakan adanya beda pendapat di kedua instansi BUMN ini.
"Ya memang. jika dipaksakan juga, kota Medan bisa gelap gulita," pungkasnya.(dey)


Posting Komentar