anakbangsapost

Peserta Diklat PIM II LAN-RI Kunjungi Pemko Banda Aceh

Banda Aceh(ABP)
Sebanyak 59 peserta Diklat PIM II Lembaga Adminstrasi Negara (LAN)-RI Angkatan XLI Kelas L melakukan kunjungan (visitasi) ke Pemerintah Kota Banda Aceh, Rabu (9/9/2015).
Peserta Diklat PIM II perdana untuk wilayah Sumatera ini terdiri dari para pejabat pemerintahan sejumlah provinsi, kabupaten/kota dan juga sejumlah pejabat Polri ini disambut oleh Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh, Ir Gusmeri MT di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Gusmeri menyebutkan, merasa sangat terhormat dan bangga atas kedatangan para peserta Diklat PIM II yang merupakan bagian dari manajemen tertinggi di organisasi tersebut.
Selanjutnya wali kota mengungkapkan, saat ini Pemko Banda Aceh telah menerapkan berbagai program berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai bidang kerja untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat.
“Baik yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, kemiskinan, perencanaan pembangunan dan perizinan, maupun bidang-bidang yang lebih internal atau mengatur kinerja pegawai dari dalam seperti e-kinerja, e-disiplin dan e-SP2D,” urainya.
Program-program berbasis TIK di bidang lainnya, sambung wali kota, masih terus diupayakan perkembangnya agar sistem e-governance yang dituangkan dalam konsep Islamic Smart City dapat terwujud di Kota Banda Aceh. “Kami akan sangat senang jika pengalaman dan program-program kami dapat menjadi aspirasi dan masukan bagi bapak/ibu sekalian.”
Menutup sambutannya, wali kota berharap kunjungan peserta Diklat PIM II ini tidak akan berakhir sebagai sekedar kunjungan, namun menjadi langkah awal bagi hubungan baik dan kerjasama serta komunikasi yang lebih intensif di masa yang akan datang. “Khususnya untuk saling bertukar pengalaman dan pembelajaran demi peningkatan pembangunan di daerah kita masing-masing,” pungkasnya.

Ir Setia Budhy Algamar MURP, Widyaiswara LAN-RI sekaligus ketua rombongan dalam sambutan singkatnya mengungkapkan pihaknya memilih Kota Banda Aceh dalam rangka vistasi Diklat PIM II kali ini karena Banda Aceh sudah cukup terkenal di Indonesia terkait aplikasi-aplikasi berbasis TIK.
Ia menambahkan, ada perbedaan mendasar antara pola Diklat PIM lama dan yang baru sekarang. “Dulu banyak ghost rider alias penumpang gelap. Dulu beratnya harus membaca banyak buku yang rata-rata berbahasa Inggris. Namun sekarang para peserta harus memunculkan inovasi, dan meyakinkan stakeholder akan proyek inovasi tersebut,” katanya.

Sesi selanjutnya diisi dengan pemaparan gambaran umum tentang Kota Banda Aceh dan dilanjutkan dengan presentasi capaian inovasi Kota Banda Aceh serta demo aplikasi e-Kinerja milik Pemko Banda Aceh.
Pertemuan kemudian diakhiri dengan sesi diskusi yang dipandu langsung oleh Ir Gusmeri dengan didampingi Kepala BKPP Banda Aceh Drs Emilia Sovayana dan Kabag Administrasi Pembangunan Setdako Banda Aceh Maulidar SP ME.
Sementara itu, saat ditemu usai acara, Kabiro Administrasi Tata Pemerintahan Setdaprov Riau, Dr Rahima Erna MSi, selaku salah satu peserta Diklat PIM II, menyampaikan apresiasi kepada Pemko Banda Aceh terkait pengembangan berbagai program berbasis TIK khususnya aplikasi e-Kinerja dan e-Disiplin.
“Ini yang dibutuhkan sekarang untuk me-reform birokrasi, salah satu tool untuk mengetahui kinerja birokrasi yang terukur dan objektif. Ini (e-Kinerja) sebuah terobosan yang luar biasa smart dari Pemko Banda Aceh,” katanya.
Dalam kunjungannya kali ini, atas persetujuan gubernur, Rahima juga membawa serta beberapa anggota Tim IT dan Tim kreatif Pemprov Riau untuk mendalami e-Kinerja agar bisa diadopsi di Pemprov Riau. “Aplikasi ini sangat penting untuk menjawab berbagai hal dan hambatan dalam penyelenggaran pemerintahanan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.”
Ditanya soal pandangannya terhadap Kota Banda Aceh saat ini, ia menyebutnya luar biasa karena 10 tahun pasca tsunami bisa terus berkembang dan menjadi kota bernuansa islami. “Tentu ini juga sesuai dengan target ibu wali kota menjadikan Banda Aceh sebagai islamic smart city, yang terpancar dari cara berpakaian, makanan, prilaku serta implementasi nilai-nilai agama oleh masyarakatnya,” katanya.
Turut hadir pada acara tadi antara lain Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) IV Lembaga Administrasi Negara (LAN)-RI Wilayah Sumatera Ir H Faizal Adriansyah MSi, sejumlah Asisten, Staf Ahli dan Kabag di lingkungan Setdako Banda Aceh. (Jun)

Related

BreakNews 202339662344410711

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Edisi Cetak

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
item