GEMAR Madina Tuntut Kadis Pertanian Mundur
https://anakbangsapost.blogspot.com/2015/09/gemar-madina-tuntut-kadis-pertanian.html
Panyabungan, (ABP)
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Revolusioner Mandailing Natal (DPP GEMAR Madina) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kompleks perkantoran Bukit Payaloting Desa Parbangunan, Panyabungan, Kamis, (27/8).
GEMAR Madina Gelar Unjuk Rasa Di Dinas Pertanian Tuntut Kadis Mundur Dari Jabatanya |
Mendapat pengawalan dari personil Polres Madina, puluhan mahasiswa dengan membawa spanduk dan bendera melakukan aksi. Mereka berganti-ganti menyampaikan orasinya dan mahasiswa sempat melakukan aksi tidur beberapa saat di halaman kantor Dinas pertanian itu. Selain itu mahasiswa juga membagikan beberapa lembar kertas tuntutan mereka kepada jurnalis yang meliput aksi mereka.
Melalui kordinator aksi Abdurrahman dan kordinator lapangan Marhan Pane, mereka menyampaikan orasinya bahwa berdasar hasil investigasi DPP Gemar Madina dilapangan telah terjadi indikasi pelanggaran penyalahgunaan wewenang dan anggaran yang dilakukan Dinas Pertanian Madina.
“Dana APBD tahun 2014, sosialisasi SRI dengan dana kurang lebih Rp 400 jutaan dan Rp 683.339.500,00- untuk pengadaan dan pengembangan bibit tanaman bawang merah. Cetak sawah pada tahun 2013 seluas 300 Ha di Desa Bintungan Bejangkar Kecamatan Sinunukan senilai Rp 3 miliar, pengalokasian anggaran tahun 2012. Cetak sawah tahun senilai Rp 9 Miliar untuk 900 Ha. Pembuatan 10 (sepuluh) titik sumur bor di Desa Gunung Tua Kecamatan Panyabungan. Pengalokasian kebun palawija 50 Ha,dan anggaran tahun 2011 senilai Rp 4.5 miliar untuk cetak sawah 450 Ha. Setelah ditelusuri dari fakta diduga kuat dari kesemua telah di KKN-kan,” ujar kordinator aksi.
Kemudian kordinator aksi menyampaikan mengutuk keras tindakan Dinas Pertanian Madina dan meminta tegas kepada yudikatif, eksekutif dan legislatif menyatukan bahasa memberantas benih-benih koruptor di Bumi Gordang Sambilan.
Kemudian mahasiswa menyatakan sikap,yang antara lain;1. tangkap dan penjarakan Kadis Pertanian atas dugaan penyalahgunaan anggaran sehingga merugikan uang negara dan meresahkan masyarakat petani di Madina. 2. Memita kepada penegak hukum supaya memeriksa Kadis Pertanian yang diduga kebal hukum. 3. Meminta kepada Kejari Panyabungan agar secepatnya memanggil dan memeriksa Kadis Pertanian.
Pantauan wartawan, mahasiswa mencoba untuk masuk kedalam kantor Dinas Pertanian untuk menjumpai Kadis, terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan personil Sat-Pol PP, namun suasana kembali reda dan tenang.
Namun hingga aksi mahasiswa itu berakhir tidak ada utusan pihak Dinas Pertanian yang bersedia menerima mahasiswa. Akhirnya massa membubarkan diri dengan pengawalan personil Polres Madina, dan mahasiswa berjanji akan kembali dengan massa yang lebih banyak lagi. (Yan)
Posting Komentar