Dari 23 Daerah di Sumut, 11 Daerah Tidak Ada Calon Perseorangan
https://anakbangsapost.blogspot.com/2015/07/dari-23-daerah-di-sumut-11-daerah-tidak.html
Medan, (ABP)
Komisi Pemilihan Umum mencatat pemilihan kepala daerah 11 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara tidak akan diikuti peserta dari jalur perseorangan.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara Evi Novida Ginting di Medan, Senin, mengatakan secara keseluruhan terdapat 23 kabupaten/kota di provinsi itu yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak.
Untuk tingkat kota, daerah yang akan menyelenggarakan pilkada adalah Kota Medan, Sibolga, Pematang Siantar, Tanjung Balai, Gunung Sitoli, dan Kota Binjai.
Sedangkan tingkat kabupaten adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Toba Samosir, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Simalungun, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Karo, Tapanuli Selatan, Asahan, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan dan Nias Utara.
Dari jumlah itu, tercatat hanya 11 daerah tidak memiliki bakal calon dari jalur perseorangan yakni Kota Medan, Binjai, Sibolga, Gunung Sitoli, Kabupaten Asahan, Samosir, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias Utara, Nias Selatan dan Nias Barat.
Sedangkan 12 kabupaten/kota lain memiliki bakal calon dari jalur perseorangan yang keseluruhannya berjumlah 27 pasangan yang masih dalam proses verifikasi faktual.
Bakal pasangan calon dari jalur perseorangan itu adalah Alwinsyah Ritonga/Darwansyah dan Ramlan Aluan/Yusli Panggabean (Labuhan Batu Utara), Tigor Panusunan Siregar/Erik Ritonga, Zulkarnain Siregar/Mahini Rizal dan Suhari Pane/Ihsan Rambe (Labuhan Batu), serta Basyaruddin Siregar/Yuspin (Labuhan Batu Selatan).
Kemudian, Jujur Solin/Citra Boang Manalu dan August Tumanggor/Abdul Kadir Angkat (Pakpak Bharat), Syahrianto/M Riski Ramadhan Hasibuan dan Indra Syahrin/Syafrul Hayadi (Serdang Bedagai), serta Rimso Maruli Sinaga/Derincen Hasugian dan Marganti Manullang/Ramses Purba (Humbang Hasundutan).
Setelah itu, M Syahrial/Ismail (Tanjung Balai), Monang Sitorus/Chrissie Sagita Hutahean (Toba Samosir), Faigia'asa Bawamenewi/Bezatulo Gulo (Nias), serta Bangkit Sitepu/Simon Sembiring, Cuaca Bangun/David Ginting Manik, dan Eben Ezer Ginting/Ngadep Tarigan (Karo).
Selanjutnya, Zulkarnain Damanik/Sugito dan Lindung Ginting/Burhanuddin Sinaga (Simalungun) serta Sortaman Saragih/Muhammad Nurdin, Sujito/Djumadi, Fernando Simanjuntak/Arsidi, Erizal Ginting/Tjaw Kim, Nurdin Manurung/Hanka Hasri Siregar, Suryani Siahaan/Imal Raya Harahap dan Alusius Sihite/Anggi Radhitya Lubis (Pematang Siantar).
Pengamat politik dari USU Dadang Darmawan mengatakan banyaknya daerah yang menyelenggarakan pilkada tanpa diikuti peserta dari jalur perseorangan itu karena sulitnya persyaratan yang ditentukan.
Ia mencontohkan pengalihan persentase dukungan dari jumlah pemilih menjadi jumlah penduduk di suatu daerah sehingga mempersulit calon perseorangan untuk mengumpulkan dukungan. (int)
Posting Komentar