Walikota Banda Aceh Jamu Makan Peserta Konfrensi Internasional
https://anakbangsapost.blogspot.com/2014/08/walikota-banda-aceh-jamu-makan-peserta.html
Banda Aceh(ABP)
Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE dan para Kepala SKPD jajaran Pemko, Kamis malam (14/8) menjamu makan malam peserta Konfrensi Internasional tentang zakat di pendopo Wali Kota, Blang Padang, Banda Aceh.
Turut hadir juga pemateri konfrensi zakat internasional tersebut seperti, Prof Dr Essam Abou Nashr, Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Perniagaan Al-Azhar University, Cairo, Mesir, Prof. Dr. Muhammad Syukri Salleh dari ISDEV Universiti Sains Malaysia, Prof. Madya Dr. Patmawati dari Universiti Tun Husein Onn Malaysia, Prof. Dr. Alyasa’ Abubakar dari UIN Ar-Raniry Aceh dan Dr Armiadi Musa MA dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang juga Kepala Baitul Mal Aceh.
Dalam sambutannya, Illiza menyampaikan selamat datang kepada tamu dari berbagai Negara tersebut dan menyampaikan sedikit tentang kondisi Banda Aceh, mulai dari kondisi Banda Aceh yang baru bangkit dari bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu.
Terkait dengan terselenggaranya konfrensi internasional tentang zakat, Illiza mengatakan hal itu merupakan sebuah kemajuan dalam kajian keilmuan dan pemahaman bagi Baitul Mal sebagai pihak pengelola zakat, bagi Intelektual dan para ulama di Aceh, baik yang berkaitan dengan mengoptimalisasi manajemen zakat maupun peran lembaga non-pemerintah dalam membangun kesadaran zakat.
Bahkan, kepada penyelenggara konfrensi tersebut dalam hal ini Jurnal Media Syariah yang bekerja sama dengan Baitul Mal Aceh dan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Illiza meminta rekomendasi dari hasil konfrensi tersebut sebagai referensi bagi Baitul Mal Kota Banda Aceh yang selama ini juga sedang berupaya untuk terus mengoptimalkan pengelolaan zakat di Banda Aceh.
“Target penerimaan zakat di Kota Banda Aceh tahun 2014 16,5 Milyar.
Ini target dari zakat PNS Pemko saja, kalau kesadaran masyarakat umum semakin meningkat maka penerimaan zakat ini akan jauh lebih besar lagi,” ungkap Illiza seraya menambahkan, potensi penerimaan zakat jauh lebih besar dari yang ditargetkan, yakni 16,5 M di tahun 2014.
“Kita terus berupaya meningkatkan potensi penerimaan dan terus memperbaiki system pengelolaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat muslim,” tambah Illiza.
Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry, Banda Aceh DR Nazaruddin A Wahid MA dalam kesempatan yang sama mengatakan pertemuan dengan Wali Kota pada jamuan makan malam tersebut merupakan pertemuan yang istimewa dan bersejarah.
“Kenapa saya katakan Istimewa, karena tema konfrensi internasional ini adalah zakat sebagai pilar peradaban sangat sejalan dengan visi misi Kota Banda Aceh yang diusung Illiza yakni menjadikan Banda Aceh sebagai model Kota Madani,” ujarnya.
Katanya lagi, berbicara tentang zakat sebagai pilar peradaban dan berbicara tentang kemadanian masyarakat adalah berbicara tentang hal yang sama dimana dua hal tersebut merupakan sesuatu yang saling berhubungan. Nazaruddin juga mengatakan, konfrensi internasional tentang zakat yang telah digelar dua hari membicarakan berbagai hala penting, yakni membahas bagaimana menjadikan zakat sebagai satu ikon investasi.
“Kita harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menunda menggunakan zakat sekarang ini untuk mendapatkan nilai zakat yang lebih banyak dimasa yang akan datang,” jelas Nazaruddin.
Kemudian lanjutnya, hal penting lainnya yang dibahas adalah bagaimana menjadaikan zakat sebagai pengurang pajak yang kemudian menjadikan orang-orang akan berlomba membayar zakat untuk kewajibannya terhadap agama sekaligus melunasi kewajiban pajak bagai Negara.
Hal lain lagi, tambahnya adalah optimalisasi pengumpulan zakat menjadi sangat bermakna bagi kaum muslimin secara luas.(Mkk)
Posting Komentar