Kajian Risiko Bencana dan Rencana Penanggulangan Bencana
https://anakbangsapost.blogspot.com/2015/06/kajian-risiko-bencana-dan-rencana.html
Banda Aceh(ABP)
International Organization for Migration (IOM)-USAID bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh menggelar workshop dan sosialisasi Kajian Risiko Bencana dan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
Acara yang digelar di Hotel Grand Nanggroe, Senin (15/6/2015), ini dibuka oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Ir Gusmeri MT yang pada kesempatan itu mewakili Wali Kota Banda Aceh Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, SE.
Turut hadir pula pada acara yang digelar sehari itu sejumlah Kepala SKPD terkait antara lain Kepala BPBD, Kepala DSI, Kadisbudpar, Kadinkes, Kadisdikpora, Kepala KPPTSP dan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Banda Aceh.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banda Aceh, Drs Rusmadi Usman MSi dalam laporannya menyebutkan, terkait dokumen Kajian Risiko Bencana dan RPB tersebut sudah beberapa kali dilakukan FGD dengan tim teknis yang anggotanya direkrut dari SKPD terkait.
“Pada 2014, atas dukungan IOM dengan support dana dari USAID, kedua dokumen ini kembali digagas dan selesai pada tahun ini, dan hari ini merupakan tahap finalisasi. Kedua dokumen ini dapat dimanfaatkan hingga lima tahun mendatang,” katanya.
Ia menegaskan, dokumen Kajian Risiko Bencana dan RPB ini merupakan hasil dari kajian ilmiah analisis risiko bencana. “Bukan rekayasa, datanya sah dan sudah diakui BNPB. Dalam penyusunannya kami melibatkan sejumlah instansi dan LSM. Hal tersebut menjadi bukti nyata, dokumen ini bukan milik BPBD tapi milik Pemko Banda Aceh,” katanya lagi.
BPBD Kota Banda Aceh selaku koordinator kegiatan berharap SKPD terkait dapat memanfaatkan kedua dokumen dimaksud dalam hal penanggulangan bencana yang rentan terjadi di Kota Banda Aceh seperti gempa bumi, tsunami, banjir, epidemi dan cuaca ekstrem. “Setelah RPB ini rampung, selanjutnya dengan masukan dari semua pihak kita juga akan menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) terkait penanggulanagan bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddion Djamal SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ir Gusmeri, menyebutkan, seiring dengan perkembangan Kota Banda Aceh, serta dengan belajar dari pengalaman-pengalaman bencana yang pernah terjadi, maka Pemko Banda Aceh dengan penuh kesadaran memprioritaskan dan telah mengedepankan pola pembangunan yang bermuatan mitigasi bencana.
“Sejauh ini, Pemko Banda Aceh telah berupaya meningkatkan kapasitas kelembagaan, aparatur pemerintah, masyarakat dan memfasilitasi kawasan dengan infrastruktur yang menunjang upaya mitigasi bencana di berbagai wilayah,” sebutnya.
Menurut wali kota, Banda Aceh saat ini telah menjadi ‘barometer’ para pemerhati bencana dalam mengukur kesuksesan penanggulangan bencana di Provinsi Aceh. Oleh karena itu, dalam mengoptimalkan pembangunan berbasis mitigasi bencana, pemerintah sangat perlu mempertimbangkan kajian-kajian mendasar dan mendetail mengenai potensi ancaman, kerentanan, kapasitas yang dimiliki, serta risiko yang akan dialami ketika bencana terjadi di masa mendatang.
“Sebagai pengemban amanah dalam mengkoordinasikan penanggulangan bencana, BPBD Kota Banda Aceh yang difasilitasi oleh IOM DRR Aceh telah melakukan serangkaian kegiatan penyusunan kajian risiko bencana dan dokumen RPB Kota Banda Aceh untuk periode 2015 – 2019.”
Ia menambahkan, kehadiran kedua dokumen ini diharapkan dapat memperkuat dan mengoptimalkan berbagai upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan. “Bagaimanapun, pemerintah daerah bertanggung jawab atas keselamatan warganya dalam memperkecil /menghilangkan risiko ketika terjadi bencana di saat yang tidak disangka-sangka.”
“Adanya kedua dokumen ini juga merupakan bukti keseriusan Pemko Banda Aceh dalam mewujudkan Kota Madani, memberikan ketentraman dan kenyamanan untuk setiap warganya dari bayangan ancaman bencana,” sebutnya lagi.
Tak ketinggalan, wali kota juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada IOM Aceh dan USAID dan semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dokumen ini dari awal sampai dengan siapnya kedua dokumen ini. “Besar harapan kami agar kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut dalam program-program yang lainnya,” sebut Gusmeri mengakhiri sambutan wali kota. (Jun)
Posting Komentar